Indahnya Berbagi

Archive for May, 2008

Keluarga Teladan

Dari Abdullah bin Mas’ud. Ia berkata : “telah bersabda Rasulullah saw. kepada kami: hai golongan orang-orang muda ! siapa-siapa dari kamu mampu menikah, hendaklah ia menikah, karena yang demikian lebih menundukkan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan; dan barangsiapa tidak mampu, maka hendaklah ia bersaum, karena ia itu benteng bagimu”. (Muttafaq ‘alaih).

Al-Qur’an menyebutkan kata “nikah” sebanyak 23 kali yang berarti “menghimpun”. sedangkan kata “zawwaja” terulang tidak kurang dari 80 kali yang berarti “pasangan”.

Pernikahan merupakan ketetapan ilahi atas segala makhluk :

“Segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah)” (al-Zariyat 51:49).

Perpasangan merupakan fitrah, sehingga Islam mensyari’atkan dijalinnya pertemuan yang membawanya pada pernikahan agar mengalihkan kegundahan, kerisauan menjadi ketetraman dan ketenangan yaitu sakinah. Sakinah terambil dari akar kata sakana yang berarti diam/ tenangnya sesuatu setelah bergejolak. Itulah sebabnya mengapa pisau dinamai sikkin karena ia adalah alat yang menjadikan binatang yang disembelih akan tenang, tidak bergerak, setelah tadinya ia meronta. Sakinah karena pernikahan adalah ketenangan yang dinamis dan aktif, tidak seperti kematian binatang.

Di dalam Al-Qur’an surat al-Rum 21 dinyatakan :

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikann-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kamu yang mau berfikir”.

Adapun perekat pernikahan adalah mahabbah (cinta), mawaddah, rahmah dan amanah Allah. Sebagai Tali temali ruhani perekat pernikahan, cinta diisi mawaddah disusul rahmah dan dilengkapi dengan amanah.

Mawaddah tersusun dari huruf-huruf m-w-d-d-, yang maknanya berkisar pada kelapangan dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Dia adalah cinta plus. Bukankah yang mencintai, sesekali hatinya kesal sehingga cintanya pudar bahkan putus, tetapi yang bersemai dalam hati mawaddah, tidak lagi akan memutuskan hubungan seperti yang bisa terjadi pada orang yang bercinta. Ini disebabkan karena hatinya begitu lapang dan kosong dari keburukan sehingga pintu-pintunya pun telah tertutup untuk dihinggapi keburukan lahir dan batin.

Rahmah adalah kondisi psikologis yang muncul di dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan, sehingga mendorong yang bersangkutan untuk memberdayakannya. Karena itu dalam kehidupan keluarga, masing-masing suami dan istri akan bersungguh-sungguh, bahkan bersusah payah demi mendatangkan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu dan mengeruhkannya.

Al-Qur’an menggarisbawahi hal ini dalam rangka jalinan perkawinan karena betapapun hebatnya seseorang, ia pasti memiliki kelemahan, dan betapapun lemahnya seseorang, pasti ada juga unsur kekuatannya. Suami istri tidak luput dari keadaan demikian, sehingga suami dan istri harus berusaha untuk saling melengkapi

“Istri-istri kamu (para suami) adalah pakaian untuk kamu, dan kamu adalah pakaian untuk mereka” ( al-baqarah 2: 187)

Ayat ini tidak hanya mengisyaratkan bahwa suami istri saling membutuhkan sebagaimana kebutuhan manusia pada pakaian, tetapi juga berarti bahwa suami istri yang masing-masing menurut kodratnya memilki kekurangan harus dapat berfungsi menutup kekurangan pasangannya, sebagaimana pakaian menutup aurat (kekurangan pemakainya).

Amanah. Pernikahan adalah amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya

kalian menerima istri berdasar amanah Allah”

Amanah adalah suatu yang diserahkan kepada pihak lain disertai dengan rasa aman dari pemberinya karena kepercayaanannya bahwa apa yang diamanatkan itu, akan dipelihara dengan baik, serta keberadaannya aman di tangan yang diberi amanat itu.

Istri adalah amanat di pelukan suami, suami pun amanah di pangkuan istri. Tidak mungkin orang tua dan keluarga masing-masing akan merestui perkawinan tanpa adanya rasa percaya dan aman itu. Suami demikian juga istri tidak akan menjalin hubungan tanpa merasa aman dan percaya kepada pasangannya.

Kesediaan seorang istri untuk hidup bersama dengan seorang lelaki, meninggalkan orang tua dan keluarga yang membesarkannya, dan mengganti semua itu dengan penuh kerelaan untuk hidup bersama lelaki asing yang menjadi suaminya, serta bersedia membuka rahasianya yang paling dalam.

Semua itu merupakan hal yang sungguh mustahil, kecuali jika ia merasa yakin bahwa kebahagiannya bersama suami akan lebih besar dibanding dengan kebahagiannya dengan ibu bapak, dan pembelaan suami terhadapnya tidak lebih sedikit dari pembelaan saudara-saudara sekandungnya. Keyakinan inilah yang dituangkan istri kepada suaminya dan itulah yang dinamai al-Qur’an mitsaqan ghalizha (perjanjian yang amat kokoh) (al-Nisa 4:21).

Rumah tangga teladan adalah rumah tangga yang didirikan di atas landasan taqwa. Dengan mengikuti al-Qur’an dan Sunnah serta menjadikannya sebagai dasar keputusan bagi suami-istri dalam menghadapi segenap permasalahan.

Adapun ciri-ciri rumah tangga teladan : rumah tangga teladan itu lapang dalam segala seginya, baik secara moral maupun material, yaitu jauh dari sikap boros dalam segala kehidupan. Rumah tangga teladan senantiasa memperhatikan kebersihan ruhani dan jasmani. rumah tangga teladan berdiri di atas pondasi yang kuat berupa ketenangan, cinta dan kasih sayang jauh dari kebisingan dan keributan. rumah tangga teladan senantiasa memberikan tempat tidur bagi anak-anaknya. rumah tangga teladan adalah anggota-anggotanya saling bekerjasama dalam mengerjakan setiap pekerjaan. Rumah tangga teladan sangat memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya, baik pendidikan fisik, akal, ruhani dan masalah psikologis.

Adapun teladan suami dan istri dijelaskan sebagai berikut : Nabi sebagai suami dengan kewibawaan dan kharismanya tidak menjadi penghalang untuk bergurau dan bercanda. nabi sering membantu pekerjaan istrinya dalam pekerjaan rumah tangga. nabi senantiasa setia kepada istrinya. nabi senantiasa bijaksana sikapnya terhadap istrinya. nabi bersikap adil kepada istrinya dengan senantiasa menampakkan senyum dengan penuh kelembutan. Suami teladan berkata jujur, pandai bergaul, bersikap santun, memelihara rahasia keluarganya dan selalu gagah dan tampan di depan istrinya. Istri teladan adalah istri yang senantiasa tampil dengan rapi dan bersih di depan suaminya dan menjaga kebersihan. istri teladan adalah wanita yang taat kepada Allah dan menunaikan hak-hak suami. Memelihara harta, mendidik anak-anak dan memelihara rahasia keluarga. Istri teladan senantiasa rela menerima pemberian suami, baik sedikit maupun banyak.

istri teladan pandai mengatur urusan rumah tangga dan membelanjakan harta dengan sebaik-baiknya. istri yang berakhlak baik, istri yang pandai bergaul dengan pihak keluarga suami, istri yang selalu menghormati perasaan suaminya, istri yang selalu mensyukuri kebaikan suaminya.

 

Pria Bertampang Biasa Lebih Setia

 

Ini kabar gembira buat laki-laki bertampang pas-pasan, jelek atau mungkin merasa dirinya tidak tampan. Sebuah penelitian yang dilakukan University of Tennesse mengungkapkan fakta : laki-laki bertampang biasa jauh lebih setia dengan pasangannya.

Kalau anda yang termasuk dalam kategori laki-laki seperti itu, tidak perlu berkecil hati. Harapan untuk mendapat istri atau pacar cantik dan keren, terbentang lebar. Penelitian tersebut juga menyarankan, tak perlu heran melihat begitu banyak wanita cantik menggandeng pria bertampang biasa, bahkan cenderung jelek. Pasangan ini ternyata malah justru bisa lebih bahagia dibanding wanita yang menikah dengan pasangan yang ganteng. Sebaliknya, laki-laki lebih bangga jika mengandeng perempuan cantik.

Para responden dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Tennese tersebut mengatakan, dalam perkawinan, para pria memang mendapatkan manfaat besar karena memiliki istri cantik. Sementara itu para istri mengaku memang mencari pasangan yang mendukungnya, meski kurang tampan.

Para ahli psikologi yang turut ambil bagian dalam proyek penelitian ini melibatkan 82 pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan dan sebelumnya berpacaran selama tiga tahun. Usia para responden sekitar pertengahan dua puluhan.

Secara umum disimpulkan pasangan suami istri bersikap positif dan lebih adem ayem jika sang istri berwajah cantik. Sebaliknya wanita yang bersuamikan pria tampan justru kurang kompak satu sama lain. Tidak demikian, jika para laki-laki tampan menikahi wanita yang wajahnya standar. Mereka umumnya merasa kurang puas dengan perkawinannya. Tak heran jika dalam hal ini, berlaku pendapat rumput tetangga selalu lebih hijau.

“Pria memang lebih tertarik pada wanita yang cantik dan menarik, sedangkan wanita biasanya memilih pria yang tubuhnya lebih tinggi atau bergaji besar”, kata Dan Ariely, ahli manajemen dari Media Arts and Sciences an Sloan School of Management.

Dalam perkawinan, pasangan yang sepadan bukanlah semata saat seseorang wanita cantik berjodoh dengan pria tampan. Namun lebih dari itu, sepadan berarti saat dua orang saling melengkapi.

Jadi, kelak kalau wajah yang tidak terlalu tampan laku keras, rasanya tulisan ini cukup menjelaskan mengapa bisa demikian.

Sujud Menjadikan Kita Cerdas

 

Sholat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?

TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah.Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik.
Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami ! pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam! , yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki. Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nye! ri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis
inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal. Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala d! an menjaga kekencangan

kulit wajah.

BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar?dalam.

PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah?rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi?tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakua! n dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam?diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR

Gerakan?gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan! pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot?otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan ! lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ?organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot?otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel?sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke­kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

 

 

How To Be A Romantic Husband

 

Your wife desperately needs to hear it. She says she wants for you to show it, too. How can you say, “I Love You” through your words and deeds without using those three words all of the time? Here are fifty great ideas:

1. Take off an hour or two early from work and surprise her by making dinner. Make a program for the evening, complete with a description of the meal and a bill offering: “Now Appearing — the most beautiful woman in the world!” Hand it to her as she walks in the door.

2. Give her a flower for each month you have been together. Write a card (you fill in the time):”x seconds, y minutes, z months and counting. It’s been the greatest time of my life.”

3. Give her a facial massage.

4. Take her to the ballet or theatre.

5. Plan an overnight at a bed & breakfast. If the budget won’t allow it, create your own b&b. Serve her breakfast in bed then go downtown for some antique store window shopping.

6. Swap babysitting with another couple. Have a “babysitting date night” one Friday and the next week enjoy free babysitting and time alone together.

7. Give her a romantic basket. Fill it with bubble bath, chocolates — whatever her favorite little treats might be. Then place notes all over the house like scavenger hunt to make her find it. At the end you can remind her, “You are my treasure.”

8. Give her a key with a note that says, “You have the key to my heart” or, “You’re the key to my happiness.”

9. Send flowers to your sweetie’s workplace.

10. If you go on a business trip for an extended period of time, send your mate cards timed to arrive the beginning, middle, and end of your trip.

11. Take a polaroid of yourself holding your breath. Stick it in her lunch or purse with a note that says, “I’m holding my breath till I see you again.”

12. Ask her to share her lunch break with you. Pack a basket or order Chinese take-out and go to a park for a picnic.

13. Give her 10 red roses and 2 white ones in the middle with a note that reads “You will never stand alone.”

14. Try to pay her at least one compliment a day.

15. Praise her in front of people. If you have children, tell them “You have a great mom. She is so beautiful, or talented, or such a great cook, etc…”

16. Wake up early on a Saturday morning “just to cuddle.” Explain the night before: “I’m setting the alarm 20 minutes early because I’d really just like to hold you close tomorrow morning.”

17. Make your wife breakfast in bed.

18. Do her chores for a week.

19. Wash her car. Then wax it. And vacuum the inside.

20. Always look into her eyes when she’s talking to you.

21. Give a map – “I can never be lost with you around.”

22. Give her a pocket dictionary – Write “You” as the meaning next to the word “Life”, mark the page and give it to them “Without you, life would have no meaning.”

23. Turn her birthday into a birthday month.

24. Sit down and write your goals together.

25. Return to those goals six months later to discuss them and re-evaluate.

26. Massage her shoulders whenever you get a chance.

27. Bake cookies together.

28. Take a bath together.

29. Send a greeting card for no reason. Mail it from your office to the house.

30. Better yet, create your own homemade card.

31. Give a fish & fish bowl with a note attached that reads, “Out of all the fish in the world I pick you!”

32. Start a journal of your thoughts and present it to your wife.

33. Call her mother on your wife’s birthday to thank her for her lovely daughter. Send your mom-in-law flowers.

34. Ask the question, “What can I do for you today, honey?”

35. Hold her hand whenever you walk together.

36. Tell her that she is the best thing that has ever happened to you in your entire life.

37. Renew your wedding vows.

38. Learn to say, “I was wrong. I’m sorry. Can you forgive me?”

39. Write 100 reasons why you love your wife on 100 post-it notes and place them all over the house.

40. Create a jar filled with “Love Coupons.” Make the coupons redeemable for hugs, kisses, back rubs or any number of special favors. Give the jar to your lover and let him/her redeem the coupons over time.

41. If your partner is stressed out, let her take a nap and keep all distractions and emergencies away during that time.

42. Talk about your dreams together and where you two are going in life.

43. Say, “You mean the world to me.”

44. Call your wife right now to say “I Love You.”

45. Catch her eyes in a crowd and wink.

46. Place a card on her steering wheel that says “You drive me crazy!”

47. Unplug the TV and leave a card on top that says “Turn me on instead.”

48. Write a personalized love story and have it bound.

49. Pray over dinner every night.

50. Say, “I Love you” three times a day for the rest of your life.

 

 

Betapa Berharganya Waktu

 

Sabtu, 17 Mei 2008 pukul 14.00. Ya, siang yang sangat terik. Sambil duduk di stasiun Cawang, aku coba tuk renungi planning untuk pekan mendatang. Meski Sabtu ini terasa melegakan, tapi kegiatan pekan mendatang sungguh sulit untuk dilaksanakan. Sabtu ini saja aku baru bisa istirahat nanti pukul 00.00.Hal ini terjadi karena malam ini harus mengisi taklim rutin bapak-bapak. Esoknya harus bangun pagi-pagi pukul 04.00, untuk berangkat family gathering pukul 5.30. Ya, Allah sungguh aku sekarang makin dapat menyelami firmanMu dalam Surat Al “Ashr (Demi Waktu). Alangkah meruginya orang-orang yang tidak beriman karena mereka tidak dapat memanfaatkan waktu hidup di dunia untuk beribadah kepadaMu.

 

Beberapa planning pekan mendatang adalah sebagai berikut:

  1. Buat paper human resources planning 15 halaman, untuk dikumpul 23 Mei 2008
  2. Buat paper dan bahan presentasi Labor Relationship dari baca buku 2 bab sekitar 100 halaman untuk dipresentasikan 23 Mei 2008
  3. Buat paper leadership 5 presiden Indonesia 7 halaman untuk dikumpul 24 Mei 2008
  4. Buat paper leadership with mind and heart 2 halaman untuk dikumpul 24 Mei 2008
  5. Persiapan UTS change management untuk tanggal 24 Mei 2008
  6. Peserta training leadership selama 2 hari di Bogor 19-20 Mei 2008
  7. Konsultasi dengan klien untuk pembuatan Laporan Keuangan 20 Mei 2008

 

Untuk menyelesaikan kegiatan tersebut, aku punya 5 hari, tapi itupun juga di malam hari mulai pukul 21.00 sampai pagi pukul 04.00. Jadi benar-benar harus pandai mengatur efektivitas waktu.. Benar-benar aktivitas yang  sangat menyita perhatian. Kadang – kadang aku berfikir, hanya orientasi hidup kepada Allah sajalah yang dapat membuatku bertahan dengan berbagai aktivitas yang ada selama ini. Kalau menilik lebih jauh, baru terasa bahwa program doktor-ku memang perlu perhatian yang sangat serius. Tanpa keseriusan, mustahil bahwa seseorang akan berhasil menyelesaikan program tersebut.. Alhamdulillah, dengan sisa-sisa kiekuatan yang ada, IPku juga masih di atas 3,5. Padahal kalau mau serius, sebenarnya bisa  dapat IP sempurna 4,00. Tapi yang penting adalah badan selalu sehat dan pikiran fresh. Itu sudah lebih dari cukup untuk saat ini.      

 

Six Key Characteristics of To Be A Great Leader

 

High intelligence is a key common denominator in great leaders. If you are not on the high end, or are not aware of your intelligence level, that does not mean you cannot lead. A trend toward lifelong learning is critical, particularly within your field of leadership, be it teaching, analysis or business. There are tools such as brain games, that allow you to increase your capacity to memorize and retain information more systematically. Using these tools along with working on improving your vocabulary is another way to increase your overall intellectual effectiveness.

Step2

Open-mindedness and the propensity for flexible thinking is also a pivotal trait. If you are willing to try new things and approaches in your work, you are more likely to be a successful leader than if you are rigid in beliefs and actions. Using yoga and relaxation techniques can help you increase your receptivity to new ideas.

Step3

Consider that excellent people skills are required of great leaders. You must be perceptive in dealing with others, good at assessing moods and trends and able to handle any situation involving sensitive matters and emotional issues. Some of the charisma attributable to great leaders has been a byproduct of this ability to read their constituency.

Step4

Reach high and push on. Be aware that another characteristic of great leadership is tenacity. This might mean that you try something one hundred ways before you get it right or you persist with attempts to reach a high goal when others would give up.

Step5

Be willing and able to take calculated risks. This also involves the intelligence to assess risk objectively and to have the guts to make changes and deal with the consequences. Many great leaders did not see the end product of the course of action they advocated, but they made changes that they believed in anyway.

Step6

See the world in a new way and make it so. Remember that positive thinking and motivation in the face of adversity is the single most important trait for any leader. If you tend to be the one who says something cannot be done, you need to overcome this tendency if you want maximum effectiveness. A true leader visualizes success, pushes himself and others toward the goal and makes it happen.

Tetaplah Optimis !

 

Kisah ini tentang seorang raja yang memiliki kawan yang selalu optimis, yang melihat segalanya dari kacamata positif sehingga segalanya tampak lebih baik. Raja sangat menyukai kawan yang satu ini. Bersamanya, selalu ada keceriaan sehingga hatinya terhibur.

Suatu hari, raja mengajak kawan tersebut untuk berburu. Sang kawan bertugas membawa senapan-senapan sang raja dan mengisi pelurunya. Dalam perburuan itu, raja melihat seekor rusa jantan, yang segera dikejarnya dengan mengendarai kuda, sementara sang kawan, di atas kuda yang lain mengikutinya sambil memberikan senapan sang raja. Naas bagi raja, rupanya senapan tersebut tidak terkunci dan ketika berpindah ke tangannya, picunya tertarik dan raja menembak kakinya sendiri.

Raja terjatuh dari kuda, kaki kanannya berlumuran darah. Sambil mengerang kesakitan, ia melihat bahwa Ibu jari kakinya putus tertembak. Sang kawan turun dari kuda dan mendekati sang raja, tetap dengan sikapnya yang ceria. Ia berusaha menghibur raja,

“Tak apa-apa” katanya,

“Baginda bisa saja terluka lebih parah. Ini hal yang baik”.

Bukan main marahnya raja mendengar komentar tsb, segera ia memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakan sang kawan. Itu hukuman yang setimpal karena menyebabkan raja kehilangan ibu jari kakinya.

Selang beberapa tahun kemudian, raja kembali berburu. Kali ini, karena asyiknya, rombongan raja tersesat, melewati perbatasan negaranya dan akhirnya ditangkap oleh suku kanibal.

Bukan main takutnya sang raja, Ia sudah melihat beberapa pengawalnya sudah mengalami nasib yang mengerikan, dipanggang untuk menjadi makanan lezat bagi

seluruh anggota suku. Dan kini tiba gilirannya. Ia melihat api unggun sudah disiapkan di luar gubuk, ia memohon agar dibebaskan, menawarkan harta dan wilayah, tetapi suku kanibal itu tak menggubrisnya.

Tetapi, ketika suku tersebut melucuti pakaiannya, mereka tiba-tiba berhenti dan berteriak, bicara satu sama lain dalam bahasa yang tak dimengerti raja, sambil menunjuk-nunjuk ibu jarinya yang cacat. Akhirnya, raja mengetahui bahwa suku kanibal tersebut mempunyai pantangan untuk tidak memakan manusia yang anggota tubuhnya tidak lengkap. Mereka meyakini bahwa anggota tubuh yang hilang tersebut akan datang mencari dan menghantui mereka.

Raja kemudian dibebaskan, ia satu-satunya yang selamat dalam rombongan tersebut. Sepanjang jalan ke ibukota, raja memikirkan kejadian yang dialaminya. Ia teringat akan ucapan sahabatnya dan sekarang ia bisa menerima bahwa benar kawannya dahulu, kecelakaan itu adalah ‘hal yang baik’. Terbayang apa yang telah ia lakukan kepada sahabat baiknya itu dan ia sangat menyesal.

Sesampainya di ibukota, ia segera mendatangi penjara dan memerintahkan agar sahabatnya itu dibebaskan. Dilihatnya, kawannya tampak kurus dan pucat, walau tetap ceria. Ia sangat terharu. Dipeluknya sang sahabat seraya memohon maaf atas kesalahannya, ia ceritakan pengalaman yang baru saja terjadi.

“Sahabat, sungguh-sungguh aku menyesal. Engkau memang benar. Kehilangan ibu jari kaki itu hal yang baik, mohon engkau maafkan aku atas perlakuan yang engkau terima selama ini” .

“Tak apa-apa, baginda” ujar kawannya sembari tersenyum,

“Ini hal yang baik”.

“Bagaimana ini jadi hal yang baik?” ujar raja heran.

“Engkau dipenjarakan disini, kehilangan kebebasanmu, statusmu, harus hidup bersama sampah masyarakat selama ini ?”

“Tentu saja ini hal yang baik, baginda” ujar temannya sambil tersenyum lebar,

“Jika saya tidak dipenjarakan, maka pasti saya ikut rombongan baginda berburu….”

Transformational Leadership

 

The ingredients necessary for transformational leadership to occur may be summarized in a variety of ways. In the author’s mind, it seems obvious that one of the most important characteristics of a great leader is his/her ability to make sound judgements and good decisions based on their internalized vision. A leader who can make reasoned judgements and decisions in the context of the ideas embodied in this paper surely would be successful. At the risk of oversimplification, the below ten tenets may be a useful summation of this paper:

  1. Leaders have high moral and ethical values.
  2. Leaders express genuine interest in followers.
  3. Leaders have an inspirational vision.
  4. Genuine trust exists between leaders and led.
  5. Followers share leader’s values and vision.
  6. Leaders and followers perform beyond self-interest.
  7. Participatory decision-making is the rule.
  8. Innovative thinking and action is expected.
  9. Motivation is to do the right thing.
  10. Leaders mentor.

Thus, the goal of transformational leaders is to inspire followers to share the leader’s values and connect with the leader’s vision. This connection is manifested through the genuine concern the leaders have for their followers and the followers giving their trust in return. Leaders exhort followers to support the leader’s vision by sharing ideas, imagination, talents, and labor to reach agreement and attain virtuous goals for the good of the leaders, followers, and the organization. Both leaders and followers rise above their self-interests for the betterment of all, and both achieve genuine satisfaction. Authentic transformational leadership, because of all the reasons mentioned above, raises leaders above their self-interest and short-circuits pseudo-transformational leadership tendencies. Management in the end codifies the changes and puts in the administrative structures necessary to solidify their maintenance. But it is through the leader’s hard work that followers come to share the leader’s goals and values to transcend their self-interest and accomplish the mission.

In conclusion, the merits of transformational leadership should speak for themselves. In light of the ambiguous strategic environment, it would appear to be obvious that most large organizations, the federal government, the military, and the Air Force require leaders and followers steeped in the same core values and energized to tackle the tough issues together. When transformational leaders are connected with their followers great things can happen. When leaders and led are on the same strategic page all their energy is focused to achieve maximum results with less oversight, because the leader has articulated the target goal so everyone understands the direction to move toward. To put this into the context of combat, below is an excerpt from an Army officer in Afghanistan. It is an example at the tactical level but the hope is that it would follow at the strategic level as well:

Hak Istri Adalah Kewajiban Suami

 

Dalam Islam memberi nafkah kepada istri dan anak dimasukkan dalam kategori ibadah. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Rasulullah SAW telah bersabda kepadanya, “Engkau tiada memberi belanja demi mencari ridha Allah, melainkan pasti diberi pahala, sekalipun yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari Muslim)

Bahkan nilai menghidupi anak dan istri itu lebih utama dari pada menyumbangkan harta demi perjuangan Islam sekalipun, sementara anak dan istri kelaparan. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim)

Istri berhak untuk mendapatkan belanja sewajarnya, tergantung seberapa besar kemampuan suami. Contohnya soal pangan dan pakaian. Kalau suami punya jatah makanan daging dan keju misalnya, maka istri berhak pula untuk mendapatkan makanan sekualitas itu. Sebaliknya bila sang suami cuma mampu membeli nasi dan ikan asin, istri pun tak boleh menuntut untuk bisa makan ayam.

Begitu pula dalam hal memberi pakaian, harus yang sekualitas. Bukan karena alasan suami sering keluar rumah, lantas dibelinya jas kemeja yang mahal-mahal sementara istrinya di rumah dibelikan daster butut.

Abu Sufyan adalah seorang sahabat Rasulullah SAW yang cukup berada. Sayangnya, ia tergolong pelit. Saking pelitnya, ia terlalu sedikit memberikan nafkah belanja kepada istrinya. Sang istri pun nekad, mencuri dari saku suaminya.

Dari Aisyah diceritakan, Hindun, istri Abu Sufyan berkata kepada Nabi, “Sungguh Abu Sufyan adalah orang yang kikir. Ia tidak memberiku belanja yang mencukupi bagi diriku dan anaknya, sehingga aku terpaksa mengambil hartanya tanpa sepengetahuannya.” Nabi pun menanggapi, “Ambillah sebanyak yang mencukupi dirimu dan anakmu dengan wajar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tetapi sekali lagi, tetap disesuaikan dengan kemampuan suami. Istri yang baik tak akan merengek-rengek meminta sesuatu yang tak kuat dibeli oleh suaminya. Allah menerangkan dalam surah Ath-Thalaaq ayat 7 : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

SEDEKAH ISTRI. Lalu bagaimana dengan istri yang bekerja dan dari pekerjaannya itu ia bisa menopang biaya hidupnya? Apakah suami tetap berkewajiban memberi nafkah?

Istri meminta atau tidak, memberi nafkah tetap menjadi tanggung jawab seorang suami. Apakah kalau istri tidak minta lantas suami cuma ongkang-ongkang? Enak betul kalau begitu.

Kendati istrinya berharta sekalipun, atau bergaji yang lumayana besar, tanggungjawab suami tidak gugur begitu saja. Ia wajib untuk tetap bekerja sekuat tenaga, walau dengan hasil minim, demi memenuhi tugas berat ini. Alangkah malunya bila sang istri sibuk dengan kerjanya di kantor sementara suaminya berleha-leha.

Dalam Islam, wanita benar-benar mendapatkan kedudukan sepantasnya yang amat terhormat. Perkawinan tidak mengubah kedudukannya menjadi budak suami. Ia tetap mempunyai hak-hak pribadi yang tak boleh diganggu walau oleh suami. Misalkan dalam hal harta kekayaan.

Istri yang berasal dari keluarga kaya, bisa jadi mendapat pesangon yang cukup besar dari keluarganya saat akan menikah. Atau didapatnya harta waris yang banyak dari orang tuanya yang meninggal dunia. Maka, Islam mengakui bahwa ia berhak memiliki sendiri hartanya tersebut. Demikian pula aturannya bila istri bekerja dan mendapat penghasilan atas kerjanya itu, maka akan dimasukkan dalam harta pribadinya.

Harta gono-gini (istilah Jawa), yaitu harta milik bersama suami istri yang didapat dari hasil gaji keduanya selama setelah pernikahan, tak ada dalam Islam. Bila istri berpenghasilan, maka bukan lantas milik bersama, tetapi tetap jadi haknya pribadi. Mengenai kerelaan istri untuk memberikan hartanya kepada suami, itu masalah lain, dan dinilai sebagai sedekah.

Adalah sepasang suami istri, Zainab dan Abdullah bin Mas’ud. Sang suami tergolong orang fakir, sementara istrinya memiliki harta pribadi yang lumayan, yang ingin ia sedekahkan. Maka ia pun mendatangi Rasulullah ditemani seorang wanita yang punya kepentingan sama. Ketika di depan rumah beliau mereka bertemu Bilal, berkata Zainab, “Katakanlah kepada beliau bahwa ada dua orang perempuan yang akan bertanya apakah cukup kalau harta mereka diberikan kepada suami mereka dan kepada anak yatim di rumah-rumah mereka? Tolong jangan kau katakan siapa kami.”

Bilal pun masuk dan menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW. Lebih dahulu beliau bertanya siapakah wanita itu. Bilal pun berkata, “Seorang wanita Anshar dan Zainab.”

Zainab yang mana?

“Istri Abdullah bin Mas’ud.”

“Mereka berdua akan mendapatkan dua pahala. satu pahala ibadah dan satu pahala sedekah,” (HR. Bukhari & Muslim)

Apabila suatu waktu terjadi perceraian, maka harta pribadi istri tetap menjadi haknya. Kalaupun ada harta gono-gini, maka aturan pembagiannya fifty-fifty yang lazim digunakan orang adalah salah. Menurut Islam, harta istri tetap miliknya, tak ada hak suami atasnya.

bagi para wanita, ada kehormatan tinggi tersendiri. Tidak ada kewajiban bagi mereka untuk mencari nafkah. Bukannya menggambarkan wanita sebagai orang yang lemah dan tukang membebani laki-laki, tapi ini adalah penghormatan Islam kepada wanita seubungan dengan tugas mereka yang amat vital di dalam rumah keluarganya.

Seorang ayah wajib membiayai hidup anak-anak perempuannya sampai ia menikah. Bila ayah tidak mempunyai kesanggupan, tanggung jawab ini beralih ke pundak saudara laki-laki.

Rasulullah berkata, “Barangsiapa menanggung belanja tiga anak putri atau tiga saudara perempuan, maka pastilah ia memperoleh surga.” (HR. Thahawi)

Bukan berarti bila saudara perempuan cuma satu lantas gugur kewajiban untuk menanggungnya. Hanya saja, belum dijamin surga. Bila ada tiga perempuan yang jadi tanggungannya, barulah surga bisa dijadikan jaminan. Kalau surga sudah dijanjikan sebagai balasan, dapat dipastikan bahwa ini adalah sebuah tugas berat.

Pada saat sang wanita menikah, tanggung jawab penghidupannya ada di tangan suami. Tetapi jika jadi janda, ia kembali menjadi tanggung jawab ayah dan saudara laki-lakinya. Dan bila tak ada seorang pun yang bisa menanggungnya, maka negara lah yang wajib memikirkannya.

Sedangkan kepada anak laki-laki, kewajiban orang tua menafkahi sampai mereka dewasa dan dianggap mampu mencari penghasilan sendiri. Seorang anak laki-laki yang sudah mencapai umur produktif, hendaknya jangan terus menggantungkan diri kepada orang tua. Belum lulus kuliah, bukanlah satu alasan yang tepat untuk mengangggur. Harus diupayakan kuliah sambil bekerja, seberat apapun pekerjaan itu.

Anjuran Islam ini, ternyata diterapkan di negara-negara Eropa dan Jepang. Anak laki-laki di sana merasa malu kalau masih hidup satu rumah dengan keluarganya. Biasanya mereka akan memisahkan diri dengan menyewa flat sederhana. Di sanalah ia belajar bekerja menghidupi diri sendiri sambil menjalani kuliah. Ada yang cuma jadi tukang cuci piring, tukang sapu atau penjual minuman, tetapi mereka bangga dengan hasil keringat sendiri. Hanya sayangnya, kesendirian mereka itu memberikan kesempatan untuk berbebas-bebas semaunya.

Seorang datang kepada Rasulullah dan bertanya, “Pekerjaan macam mana yang baik ya Rasulullah?” jawab beliau, “Seorang yang bekerja dengan tangannya sendiri.” (HR. Bazzar)

laki-laki dewasa yang tidak mau bekerja itu tercela dalam Islam. Mereka yang masih membebani orang tua, sama halnya merampas hak bagi adik-adiknya yang lain.

Apa sajakah yang harus dilakukan Anda sebagai seorang suami kepada istri Anda agar dia berbahagia?

1. Perjumpaan yang manis
Setelah pulang dari bekerja, kuliah atau perjalanan jauh ataupun kegiatan lainnya yang telah memisahkan kalian, lakukan tips berikut ini:
Mulailah dengan salam/sapaan yang baik
Dimulai dari “Assalamu’ala ikum” sambil menyunggingkan senyum, dan ikhlaskan hati Anda dan berdoalah kepada Allah untuk istri Anda tersayang.
Salam dan senyum adalah sunnah, sedang mendoakan istri adalah kewajiban Anda.
Jabat tangannya kalau perlu cium juga pipinya dan tunda dulu niat Anda untuk menyampaikan berita yang sekiranya tidak akan mengenakkan hatinya.

2. Ucapkan perkataan yang baik
Dalam bertutur kata dengan istri Anda, pilih kata-kata yang berdampak positif dan hindari yang berakibat negatif. Agar istri Anda mengerti apa yang Anda katakan, ucapkan setiap perkataan dengan jelas dan ulangi kata-kata Anda bila perlu.
Berilah perhatian ketika Anda mendengarkan ucapan atau ceritanya. Hal ini akan membuatnya merasa dihargai, sebagaimana Anda juga merasa dihargai, apabila perkataaan Anda didengarkan dengan baik.
Panggillah dia dengan panggilan mesra yang disukainya, misalnya “sweet heart, honey, sayang, Sholihah dan panggilan mesra lainnya. Kebiasaan ini akan menambah kemesraan hubungan kalian.

3. Bersahabat dan santai
Jangan terlalu sibuk dengan urusan Anda sendiri, sediakan waktu untuk bercengkrama bersamanya. Sampaikan padanya kabar-kabar yang menyenangkan dan selalu ingatkan dia tentang kenangan indah bersamanya. Dalam hal ini jangan terlalu serius, karena akan membuat kaku suasana. Santailah sedikit, jangan perlakukan istri Anda seperti teman sejawat atau bawahan Anda di tempat kerja.

4. Permainan dan Selingan
Agar kehidupan rumah tangga Anda tidak terlalu monoton, selingi aktifitas Anda berdua dengan senda gurau dan pupuk selera humor Anda. Lakukan permainan dan perlombaan olahraga atau selainnya, ajak dia menonton pertunjukan atau hiburan yang halal dan jauhilah hal-hal yang haram dari pilihan hiburan Anda.

5. Membantunya dalam tugas kerumahtanggaan
Lakukan apa saja yang Anda bisa atau Anda sukai guna menolongnya melakukan tugas rumah tangga, terutama kalau dia sakit atau lelah.
Hal yang juga penting adalah membuatnya merasa dihargai, karena Anda tak pernah lupa memberi penghargaan atas kerja kerasnya di dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.

6. Musyawarah
Biasakan bermusyawarah khususnya dalam memecahkan persoalan keluarga. Buat dia merasa, bahwa pendapatnya adalah amat penting bagi Anda. Oleh karena itu Anda harus mempelajari dan mendengarkan pendapatnya dengan seksama dan Anda harus rela meninggalkan pendapat Anda, serta mengikuti pendapatnya, bila pendapatnya itu benar dan lebih baik.
Berterima kasihlah kepadanya karena telah membantu Anda dengan pendapat yang dikemukakannya.

7. Ziarahi sesama Muslim
Pilih kerabat dan orang terdekat yang shalih untuk dikunjungi dengan tujuan membina hubungan baik dengannya. Banyak dampak positif dari mengunjungi kerabat dan orang-orang terdekat yang shalih (jangan sia-siakan waktu dalam kunjungan tersebut, gunakan kesempatan bertemu dengan mereka sebaik-baiknya)
Jangan lupa tekankan keharusan mempraktekkan Akhlak Islami di dalam kunjungan Anda.
Guna menjaga hubungan Anda berdua, jangan memaksanya mengunjungi seseorang atau keluarga yang membuatnya tidak nyaman dengan kunjungan itu.

8. Apa yang harus dikerjakan sebelum dan ketika melakukan perjalanan jauh
Dalam menjalankan tugas Anda sebagai suami atau sebagai bagian dari kewajiaban profesi Anda di kantor/ di tempat kerja, kadangkala Anda harus melakukan perjalanan jauh, meninggalkan anak dan istri Anda. Sebelum melakukan perjalanan jauh hendaknya Anda memperhatikan hal-hal berikut:
– Ucapkan selamat tinggal yang mesra kepada anggota keluarga yang Anda tinggalkan, terutama istri Anda dan ucapkan nasihat-nasihat yang baik sebelum berangkat.
– Bacalah do’a safar.
– Mintalah istri Anda agar selalu mendoakan Anda ketika Anda tidak bersamanya.
– Tinggalkan untuk istri dan anak Anda uang dan kebutuhan keluarga yang cukup
– Pulang sesegera mungkin
– Bawalah oleh-oleh untuknya dan untuk anak-anak kesayangan Anda.
– Hindari pulang di waktu yang tidak diharapkan (ketika dia sedang nyenyak tidur) atau di waktu tengah malam.
– Bawalah istri Anda serta apabila mungkin.

9. Nafkah dalam bidang keuangan
Sebagai suami hendaknya Anda bijaksana di dalam membelanjakan uang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Anda tidak boleh pelit terhadap istri dengan uang Anda dan juga sebaliknya janganlah boros.
Anda akan mendapatkan pahala atas nafkah yang Anda berikan kepada keluarga yang menjadi tanggungan Anda, walaupun hanya sekadar sekerat roti yang diberikan kepada istri hasil dari keringat Anda sendiri (al-hadist).
Dalam rangka menjaga perasaan istri Anda, adalah sangat dianjurkan agar Anda memberinya uang sebelum dia memintanya.

10. Berbau harum dan berdandan
Ikuti sunnah mencukur rambut yang tumbuh di bagian sekitar kemaluan dan ketiak. Selain itu Anda juga diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan terutama bila Anda berduaan dengannya, Jangan sungkan-sungkan mengoleskan parfum ke tubuhnya ketika Anda hanya berduaan dengannya dan ketika dia tidak ingin ke luar rumah.

11. Hubungan seksual
Adalah kewajiban Anda untuk rutin membiasakannya bila Anda tidak berhalangan melakukannya (misalnya sakit dan lain-lain). Jangan lupa memulainya dengan “bismillah” dan ucapkan doa “allahumma janibnassyaithon…“. Masukkanlah kemaluan Anda di tempat yang selayaknya (jangan di anus) jangan lupa awali dulu dengan “pemanasan” dan sertakan kata-kata mesra. Lanjutkanlah sampai Anda memuaskan keinginan seksualnya (sampai istri Anda orgasme). Hendaknya Anda melakukannya dengan rileks tanpa beban dan perasaan sekadar menunaikan kewajiban dan sertailah cumbu rayu Anda dengan canda.
Kemudian perhatikan hal-hal penting berikut ini:
Jangan “mencampurinyaketika datang bulan, karena perbuatan tersebut haram hukumnya.
Lakukan apapun yang Anda bisa, tapi jangan merusak suasana dengan menyentuh “rasa malunya dan bayangannya tentang keindahan hubungan seks”. Misalnya: melepaskan pakaian Anda sendiri dan membiarkannya menonton Anda bugil, tetapi hendaknya Anda berdua saling membukakan pakaian pasangan anda, tentu saja dibarengi canda dan rayuan.
Hindari posisi yang membahayakannya, seperti menekan dadanya dan posisi yang bisa menyumbat pernapasannya, terutama kalau Anda mempunyai badan yang berat.
Cari waktu yang cocok dan pertimbangkan segala sesuatunya karena kadangkala istri Anda sakit atau tidak fit karena letih.

13. Menjaga “Dapur Keluarga”
Setiap orang punya privasi yang tak boleh dilanggar. Rumah Tangga pun begitu juga, setiap anggotanya punya rahasia yang tidak pantas diketahui oleh orang lain. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda mengungkapkan kepada orang lain informasi rahasia rumah tangga Anda, seperti rahasia ranjang, masalah pribadi istri Anda dan privasi lainnya.

14. Bantulah dia di dalam ketaatan kepada Allah
Salah satu tanggung jawab Anda sebagai seorang suami adalah Anda berkewajiban membantu istri di dalam ketaatan kepada Allah. Biasakanlah melakukan hal-hal berikut ini:
– Bangunkan istri Anda di sepertiga malam terakhir dan ajak dia menegakkan shalat Qiyamullail
– Ajari dia apa yang Anda ketahui dari Al Quran dan tafsirnya.
– Ajari dia “Dzikr” (cara untuk mengingat Allah dengan mencontoh Rasulullah) di pagi dan petang.
– Anjurkan istri Anda untuk membelanjakan uangnya di jalan yang diridhoiNya.
– Bawa dia serta ketika mengerjakan haji dan umrah, kalau Anda mampu.
Dalam rangka untuk menjaga sillaturrahim dengan keluarga istri Anda dan persaudaraan Islam dengan kerabat dan teman-temannya lakukan hal-hal berikut ini:
– Ajak dia untuk mengunjungi keluarga dan kerabatnya, terutama orang tuanya.
– Undang mereka untuk mengunjungi istri Anda dan sambutlah dan hidangkan kepada mereka jamuan yang terbaik.
– Beri mereka hadiah di waktu yang spesial, seperti hari Raya dan lain-lain.
– Ulurkan tangan ketika mereka membutuhkan dengan memberikan bantuan baik berupa uang maupun bantuan lainnya.
– Jaga hubungan baik dengan keluarganya setelah Anda ditinggalkan oleh istri Anda apabila dia meninggal dunia mendahului Anda, Dalam hal ini Anda sebagai seorang suami sangat dianjurkan untuk mengikuti sunnah dengan selalu melanjutkan pemberian apapun yang biasa dilakukan oleh mendiang istri kepada siapapun yang biasa diberi ketika hidupnya, terutama dari kalangan teman-temannya dan keluarganya.

15. Pembelajaran Nilai-nilai Islam dan Pemberian Nasihat
Tanggung jawab Anda sebagai suami yang lainnya adalah Anda berkewajiban memberi pelajaran kepada istri Anda di dalam hal-hal yang mencakup Dasar-dasar Islam, Tugas dan kewajibannya sebagai seorang Istri, Membaca dan menulis bahasa Arab, serta Hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan Wanita.
Anda juga harus mendorong dan mendukungnya untuk menghadiri majelis ta’lim, serta membelikannya buku-buku dan Majalah Islam, kaset-kaset, CD dan VCD yang memuat ceramah dan pelajaran Islam, guna melengkapi perpustakaan pribadi di rumah Anda. Ikuti terus perkembangannya dengan evaluasi yang rutin dan terus menerus, serta berilah nasihat dan spirit jika istri Anda mulai kendor semangat belajarnya.

16. Cemburu yang proporsional
Cemburu adalah fitrah. Bahkan seorang suami harus cemburu terhadap istrinya, tetapi jangan berlebihan (cemburu buta). Kadang hubungan suami istri jadi kurang enak, karena suami yang tidak punya rasa cemburu ataupun bahkan berlebihan mencemburui istrinya. Maka dari itu patuhi rambu-rambu “cemburu” berikut ini agar rumah tangga Anda langgeng.
– Yakinkan, bahwa dia telah menutupi tubuhnya dengan hijab yang sempurna sebelum meninggalkan rumah. Amat berbahaya apabila Anda sebagai suami tidak cemburu sama sekali manakala istri keluar rumah tapi auratnya terbuka alias tidak tertutup sesuai syariat.
– Batasi pergaulannya, jangan sampai bercampur baur dengan laki-laki yang bukan mahram. Pintu “cemburu buta yang berlebihan” adalah dibukanya kran pergaulan lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali kalau Anda menganggap wajar bila istri Anda berbicara bebas dengan lelaki asing yang bukan mahramnya.
– Cegahlah perasaan cemburu buta, misalnya dengan menyimak setiap tutur katanya dan jangan sampai salah mengerti apa yang diucapkan sehingga melenceng jauh dari maksud istri Anda sebenarnya. Salah pengertian ini bisa membuat cemburu buta yang akibatnya mengganggu hubungan suami istri.
– Cegahlah istri Anda dari bepergian sendirian ke luar rumah untuk keperluan yang tidak penting.
– Cegahlah istri Anda mengangkat telepon ketika telepon berdering, manakala Anda atau anak laki-laki Anda bersamanya. Ajarilah dia menjawab seperlunya dengan intonasi yang wajar-wajar saja, bila terpaksa harus menjawab telepon dari lelaki yang bukan mahram.

17. Sabar dan Lemah lembut
Masalah rumah tangga adalah sesuatu yang lumrah dalam perkawinan. Yang salah adalah respon yang berlebihan dan membesar-besarkan masalah, hingga kadang ikatan pernikahan menjadi retak. Dalam menghadapi masalah, kadang suaami harus menunjukkan kemarahan kepada istri, misalnya apabila sang istri sudah keluar dari ketaatan kepada Allah dengan menunda-nunda sholat, membangkang, menonton film yang dilarang di Televisi atau bioskop dan lain-lain. Tetapi bila istri Anda menyesali perbuatannya dan menunjukkan i’tikad baiknya, maafkanlah kesalahannya.(baca poin 18)

Bagaimana cara terbaik untuk mengoreksi kekeliruannya?
Ikuti tips berikut ini:

Pertama, dengan menasihatinya secara bersendirian (jangan di depan anak-anak Anda atau orang lain, guna menjaga perasaannya), baik secara tersirat maupun tersurat. Dan lakukanlah upaya ini berulang kali jangan hanya sekali saja.

Kedua, bila istri Anda belum jera juga, punggungi dia di tempat tidur (untuk menunjukkan perasaan Anda), Dengan catatan, Anda tak perlu pindah dari ranjang tempat Anda biasa tidur bersama ke ranjang lainnya, atau meninggalkan rumah Anda dan pindah ke rumah lainnya ataupun tidak bicara sama sekali dengan istri Anda. Tidak perlu demikian, cukup dengan membelakanginya di tempat tidur, istri Anda sudah merasa, bahwa dia sedang ditegur.

Solusi terakhir adalah “memukulnya dengan ringan” (hal ini diperbolehkan). Dalam hal ini Anda harus memperhatikan hal berikut ini:
Adalah merupakan sunnah untuk menjauhi langkah menghukum istri dengan memukulnya, karena Nabi Muhammad tidak pernah memukul wanita (istri-istrinya) atau budak-budaknya.
Anda baru diperbolehkan melakukannya apabila istri Anda sudah keterlaluan dalam ketidak taatannya, misalnya sering menolak berhubungan seksual tanpa alasan yang diperbolehkan, sholat tidak pada waktunya secara terus menerus, meninggalkan rumah tanpa seijin Anda, atau menolak untuk mengatakan apa yang dialaminya ketika dia meninggalkan rumah dan lain-lain.
Langkah di atas tak boleh Anda lakukan, kecuali setelah memunggungi istri Anda di tempat tidur dan setelah membicarakan masalah ini dengannya sebagaimana Al Quran menuntun kita.
Anda tak boleh memukul istri Anda sampai melukainya atau memukul bagian badan yang sensistif, seperti wajah atau kepala.

18. Maafkan dia dan cela perbuatannya yang buruk dengan wajar
Jangan menjadi pendendam, setiap insan bisa berbuat salah, maafkan istri Anda bila ia melakukan kesalahan, tapi hukum dia dan celalah perbuatannya yang buruk, agar dia tidak mengulanginya lagi. Ini akan melanggengkan hubungan rumah tangga kalian berdua. Dalam hal ini perhatikanlah kiat-kiat berikut ini:

Lihatlah kesalahannya yang fatal saja, jangan mengungkit-ungkit kesalahannya yang kecil. Maafkan kesalahannya, tetapi beritahu dia, bahwa perhitungannnya terserah Allah terutama hal-hal yang menyangkut kesalahannya kepada Allah seperti menunda sholat dan lain-lain.

Ingat-ingatlah perbuatan baik istri Anda, di ketika dia melakukan kesalahan. Dan camkanlah, bahwa setiap manusia bisa berbuat salah, oleh karena itu carilah selalu alasan untuk memaafkannya, seperti misalnya, mungkin ia lelah, sedih atau sedang labil karena datang bulan, atau komitmennya kepada Islam sedang dalam pertumbuhan atau alasan-alasan masuk akal lainnya.

Jangan sekali-kali melontarkan celaan, karena masakannya yang kurang enak, sebagaimana Rasulullah tak pernah sekalipun mencela seorangpun dari istri-istri beliau karena masalah ini. Jika menyukai masakan yang dihidangkan sang istri, beliau memakannya dan jika tak berselera, beliau tak menyantapnya dan tak memberikan komentar sama sekali.

Sebelum Anda menyatakan bahwa istri Anda tercinta melakukan kesalahan, cobalah pendekatan lain yang tidak langsung yang mungkin akan lebih efektif daripada teguran langsung.

Hindari penggunaan sindiran dan kata-kata sarkasme yang mungkin dapat melukai perasaannya.

Bila musyawarah dan diskusi untuk membicarakan kesalahan istri Anda dianggap jadi solusi terbaik, cari waktu yang tepat dan tunggu sampai Anda bisa menjaga privasi dari keberadaan pihak ketiga yang tak berkepentingan.

Tunggulah sejenak dan bersabarlah sampai kemarahan Anda mereda. Ini sangat membantu dalam mengontrol ucapan Anda. Karena biasanya orang yang sedang marah, ucapannya jadi tak terkendali.

Akhirnya, rinci sudah penjelasan bagaimana cara membahagiakan istri Anda. Pesan kami, jangan cuma mendalami teori yang penting prakteknya!!

 

Mengelola Waktu Luang

 

Apakah Anda merasa telah bekerja dengan keras setiap hari?

Anda merasa terjebak dalam rutinitas yang sama tiap hari, tanpa pernah berhenti?

Anda sudah lupa kapan terakhir kali bersenang-senang?

Apakah Anda merasa waktu anda tersita hanya untuk bekerja, dan hanya memiliki sedikit waktu luang?

Mulai saat ini Anda bisa memulai untuk meluangkan waktu anda.

Waktu Luang

Pengertian waktu luang seringkali diasosiasikan dengan tidak melakukan apa-apa dan juga bermalas-malasan, padahal tidak seperti itu. Sukadji (2000) melihat arti istilah waktu luang dari 3 dimensi. Dilihat dari dimensi waktu, waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk “bekerja”; mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan mempertahankan hidup. Dari segi cara pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Dari sisi fungsi, waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu.

Manfaat Mengisi Waktu Luang

Mengisi waktu luang ini tentu saja memiliki manfaat. Bagi Anda sendiri, manfaat mengisi waktu luang yaitu:

  • Bisa meningkatkan kesejahteraan jasmani,
  • Meningkatkan kesegaran mental dan emosional
  • Membuat kita mengenali kemampuan diri sendiri
  • Mendukung konsep diri serta harga diri
  • Sarana belajar dan pengembangan kemampuan
  • Pelampiasan ekspresi dan keseimbangan jasmani, mental, intelektual, spiritual, maupun estetika
  • Melakukan penghayatan terhadap apa yang Anda sukai tanpa tidak mempedulikan segi materi

Selain itu pengisian waktu luang juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan sosial, seperti :

  • Meningkatkan daya kerja sehingga memacu prestasi dan produktivitas
  • Menambah konsumsi, sehingga meningkatkan lapangan kerja
  • Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
  • Meningkatkan kehidupan bermasyarakat

Menyediakan Waktu Luang

Bagaimana jika segudang kesibukan membuat anda merasa tidak memiliki waktu luang? Ada 2 hal yang bisa dilakukan untuk memperpanjang waktu luang, pertama dengan mengurangi kebutuhan. Anda bisa mulai memilah, kebutuhan apa yang memang benar-benar dibutuhkan, lalu memilih kebutuhan yang terpenting menurut Anda. Sebagai contoh : bila Anda merasa membutuhkan waktu luang, anda bisa memilih untuk menunda kebutuhan anda mengejar promosi. Atau, Anda tidak perlu lembur, sehingga memiliki tambahan waktu luang.

Atau yang kedua, Anda mempercepat/efisiensi pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh, Anda bisa mempercepat waktu makan siang, mandi atau berdandan. Untuk efisiensi waktu, Anda bisa menggabungkan beberapa pemenuhan kebutuhan sekaligus. Anda bisa makan siang sambil berbincang dengan rekan kerja atau rekan bisnis. Selain itu, Anda juga bisa berolah raga bersama teman-teman kerja untuk memenuhi kebutuhan fisik serta sosial.

Pertimbangan Pengisian Waktu Luang

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan pengisian waktu luang, yaitu :

  • Banyaknya waktu yang dapat Anda luangkan
  • Keinginan keluarga, rekan, atau lingkungan kerja
  • Biaya yang anda miliki
  • Pengalaman mengisi waktu luang yang terdahulu
  • Ketersediaan pilihan kegiatan
  • Ketersediaan lahan
  • Kemampuan Anda dalam melakukan kegiatan
  • Kebutuhan pribadi Anda
  • Nilai yang anda anut,
  • Budaya tempat Anda akan melaksanakan kegiatan
  • Sikap masyarakat tempat Anda berkegiatan

 

Kegiatan-kegiatan yang Bisa Dilakukan

Setelah anda memiliki waktu luang, Anda bisa mulai memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilihat berdasarkan fungsinya sebagai (1) sarana relaksasi, (2) sarana hiburan atau rekreasi, dan (3) sarana pengembangan ketrampilan dan kemampuan pribadi.

Kegiatan relaksasi aktif semisal berkebun, membetulkan alat rumah tangga, memperbaiki sepeda motor. Kegiatan tersebut karena sifatnya produktif, cenderung meningkatkan ketrampilan dan harga diri. Anda juga bisa melakukan relaksasi pasif dengan cara menonton televisi, mendengarkan musik, dan membaca tulisan ringan. Namun terlalu banyak kegiatan relaksasi pasif bisa membuat kehilangan waktu untuk kegiatan yang lebih produktif. Kegiatan rekreasi yang bisa Anda pilih antara lain : beristirahat, berolah raga, menggeluti hobi, membaca buku, hingga menjadi pendukung dari suatu tim sepakbola. Terakhir, Anda bisa mengisi waktu dengan kegiatan yang dapat mengembangkan diri anda, contohnya : mengikuti kursus musik, kelompok teater, kursus bahasa asing, melukis, mengarang, membuat sajak, memasak, menata musik, membuat patung. Kegiatan ini selain meningkatkan ketrampilan, juga menimbulkan perasaan kesuksesan telah membuat sesuatu.

Isilah Waktu Luang Anda

Di tengah-tengah kesibukan bekerja, Anda masih memiliki harapan bisa menikmati waktu luang. Mulailah untuk memberi diri anda waktu luang untuk istirahat dan melakukan kegiatan yang Anda butuhkan. Dengan begitu, manfaat dari mengisi waktu luang akan benar-benar Anda rasakan.