Menjalani kehidupan adalah suatu perjalanan panjang menghadapi cobaan dan kesalahan. Kesuksesan dan kegagalan ibarat dua sisi mata uang. Sebuah studi terbaru menganjurkan upaya meraih kebahagiaan bias dimulai dari sebatang pena. Asisten professor studi keluarga dan konsumen pada Kent State University, Amerika Serikat, Dr. Steven Toepfer mengatakan bahwa penulisan ungkapan yang ekspresif adalah sesuatu yang yang telah dilakukan umat manusia sejak pertama kali tinta diciptakan di Mesir lebih dari 4000 ribu tahun yang lampau.
Toepfer selama ini gundah dengan pertanyaan “Adakah sesuatu yang sederhana yang bisa kita perbuat agar lebih bahagia?”. Dengan pertanyaan seperti itu, Toepfer lalu merekrut para mahasiswa/wi untuk mengikuti enam kali kursus guna mengeksplorasi efek menulis surat tanda terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi pengaruh secara positif dalam kehidupan mereka. Selama enam pekan periode kursus, mereka telah menulis satu surat setiap 2 pekan dengan aturan sederhana: isinya ungkapan positif, beberapa renungan/refleksi dan mengandung apresiasi tinggi atau rasa terima kasih. Setelah menulis surat, anak muda ini langsung disurvai untuk mengukur suasana mood, kepuasan hidup, rasa syukur dan kebahagiaan mereka. Toepfer melihat rasa kebahagiaan mereka meningkat setelah menulis tiap surat. Hal ini berarti bahwa makin banyak yang mereka tulis, maka semakin banyak kebahagiaan yang mereka rasakan. Toepfer juga menyaksikan langsung peningkatan rasa kepuasan hidup dan rasa syukur lewat studi tersebut.
Recent Comments