Indahnya Berbagi

Archive for April, 2012

Kebiasaan Buruk Orangtua yang Tanpa Sadar Ditularkan ke Anak

Jakarta, Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Tapi kadang tanpa disadari ada beberapa hal yang kerap dilupakan orangtua untuk diajarkan pada anak-anaknya.

Meskipun sebagian besar masyarakat tahu bagaimana memiliki gaya hidup yang sehat, tapi hanya sedikit orang yang menjalaninya. Jika orangtua tidak memiliki pola hidup yang sehat, maka anak secara otomatis akan meniru dan mengikuti gaya orangtuanya. Padahal jika sejak kecil sudah punya kebiasaan sehat maka ini akan terbawa hingga dewasa.

Berikut ini 5 kebiasaan buruk yang tanpa sadar ditularkan orangtua ke anaknya, seperti dikutip dari Health24, Senin (16/4/2012) yaitu:

1. Tidak sarapan

Melewatkan sarapan terbukti sangat membatasi perkembangan anak dan kemampuannya untuk belajar, berhubungan dengan obesitas serta membuatnya lesu, kurang konsentrasi dan mudah marah.

Orangtua harus mulai menyisihkan sedikit waktu untuk sarapan. Dalam sarapan tidak harus mengonsumsi makan besar, tapi yang terpenting mengandung protein yang baik serta karbohidrat seperti sereal tinggi serat dan susu rendah lemak atau roti gandum dan telur rebus.

2. Tidak suka makan buah dan sayur

Buah dan sayur mengandung nutrisi yang melimpah serta bisa membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit. Tapi kebiasaan orangtua yang tidak suka makan buah dan sayur bisa membuat si kecil memiliki kebiasaan tersebut.

Untuk itu miliki semangkuk buah dan beberapa sayuran segar di lemari es. Hal yang lebih penting adalah membuat kebiasaan mengemil buah dan sayur di depan anak serta menikmatinya.

3. Tidak rajin olahraga

Olahraga sangat penting untuk anak-anak karena bisa meningkatkan keterampilan koordinasinya, mempertajam pikiran, meningkatkan kepercayaan diri serta mengurangi kecemasan dan stres. Orangtua yang tidak rajin berolahraga akan membuat anaknya malas melakukan olahraga.

Cobalah memasukkan lebih banyak aktivitas dalam rutinitas keluarga sehingga anak ikut berpartisipasi. Memberi contoh dengan aktif secara fisik akan menciptakan keluarga yang sehat.

4. Kurang tidur

Tidur membantu anak untuk tumbuh, berkembang dan berfungsi optimal, jika anak kurang tidur bisa membuatnya berisiko obesitas, masalah perilaku serta penyakit lain. Orangtua perlu menanamkan rutinitas tidur yang teratur serta memiliki batas jam malam untuk menonton televisi dan main video game.

Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda tergantung usia dan tingkat aktivitas. Jika anak tak sulit dibangunkan saat pagi hari maka ia mendapatkan waktu tidur yang cukup.

5. Tidak membiasakan cuci tangan

Cuci tangan diketahui menjadi cara yang mudah untuk mencegah beberapa penyakit seperti infeksi akibat E.coli, Giadia dan Salmonella. Jika orangtua terbiasa untuk selalu cuci tangan maka anak akan mengikutinya dan kebiasaan ini terbawa hingga ia dewasa.

Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan, sebelum dan setelah memegang makanan mentah, serta setelah batuk atau bersin.

Fase Penuaan Pria

KOMPAS.com — Kebanyakan di antara kita terus mengikuti proses penuaan melalui cermin. Berikut ini yang dapat dan tidak dapat dilihat oleh pria ketika ia mengamati wajah dan tubuhnya selama sekian tahun.

Dua puluhan. Pada usia ini, seorang pria mulai menunjukkan tanda-tanda awal penuaan meski masih samar, seperti menipisnya rambut, otot melemah, dan  mudah kelelahan ketika berolahraga. Namun, ini belum saatnya untuk menggantungkan sepatu olahraga karena laju pembakaran kalori dalam tubuhnya mulai menjadi lambat. Maka penting sekali baginya untuk memberikan perhatian pada diet dan olahraga.

Tiga puluhan. Garis-garis dan kerut-kerut lembut mulai muncul di sekitar mata dan mulut ketika kulit mulai kehilangan kelenturannya. Pendengaran mulai berkurang, terutama bila ia gemar mendengar musik dengan volume keras melalui speaker atau earphone. Pengendalian kolesterol menjadi penting karena kadar LDL (low-density lipoprotein, jenis kolesterol berbahaya) terus menanjak, begitu pula batas rambut pada dahi. Sementara itu, kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang baik mulai berkurang. Selewat usia sekitar-35 tahun, uban mulai kelihatan, terutama pada kening, dan perut mulai membuncit.

Empat puluhan. 
Pada usia ini,  penuaan makin melebarkan sayap kekuasaannya. Kebotakan semakin nyata (paling tidak pada pria yang cenderung botak). Keriput-keriput muncul di tepi kelopak mata, juga di ujung-ujungnya, dan garis-garis lain mulai muncul. Ia mungkin membutuhkan kacamata plus atau fokus ganda ketika lensa mata mulai menjadi kaku. Akan tetapi, sekarang dapat berkonsentrasi pada hal-hal selain seks-libido mulai berkurang karena kadar testosteron mulai menurun.

Lima puluhan.  Ada beberapa kabar baik: setelah beberapa dasawarsa terus meningkat, kadar kolesterol akhirnya berhenti meningkat.  Kabar buruknya: kekebalan tubuh menurun, membuatnya lebih mudah jatuh sakit dan terkena infeksi.  Gusi mulai berubah secara mencolok, dan tanda-tanda awal masalah prostat mulai muncul, misalnya lemah atau macetnya aliran urin.  Lemak di bawah rahang dan dagu maki tampak dan seperti bertingkat.

Enam puluhan.  Berat badannya mulai turun karena massa ototnya berkurang. Akibatnya kulit menjadi  kendur dan menggelayut, terutama di sekitar lengan dan bahu; kantong-kantong di bawah mata juga menjadi jelas.  Pundak menyempit dan warna rambut pudar.  Untungnya secara mental ia masih sama dengan 30 tahun lampau; kemampuan memecahkan masalahnya masih baik.

Tujuh puluhan.  Kulitnya menjadi lebih kasar dan warnanya berubah secara tidak merata, umumnya berupa bercak-bercak di sana-sini.  Hidung menjadi lebih mancung dan lebih lebar, cuping telinga menjadi lebih tebal. Tidurnya berkurang, yang berarti menjadi lebih mudah sakit karena perbaikan dalam tubuh biasanya berlangsung selama orang tidur nyenyak.  Daya ingatnya juga berkurang. (Age Eraser For Men)

Kurang Tidur dan Diabetes

KOMPAS.com – Lagi-lagi sebuah riset terbaru kembali menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan risiko diabetes. Dalam penelitiannya, para ilmuwan dari Brigham and Women Hospital di Boston menemukan, jadwal tidur yang tidak konsisten atau kurang tidur dapat meningkatkan resiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Dalam kajiannya, Peneliti memantau 21 orang sehat, yang semuanya tinggal di laboratorium tidur selama hampir enam minggu, di mana siklus tidur, pola makan dan kegiatan semuanya dikontrol oleh peneliti.

Temuan menunjukkan, peserta yang hanya diperbolehkan tidur sekitar enam jam semalam dan mengalami pergeseran siklus tidur/bangun memiliki tingkat gula darah yang lebih tinggi dan proses metabolisme cenderung melambat.

“Tingkat glukosa yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama pada beberapa peserta bisa meningkat menjadi prediabetes,” ungkap peneliti. Temuan ini dipublikasikan pada 11 April 2012 dalam jurnal Science Translational Medicine.

“Ada banyak hal yang berperan terkait hubungan antara kurang tidur dan obesitas atau kegemukan,” kata Dr Vivian Fonseca, kepala endokrinologi dari Tulane University School of Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Fonseca mengatakan, studi terbaru ini menunjukkan bahwa kadar hormon dalam tubuh seseorang cenderung mengalami perubahan akibat kurang tidur. Hal ini bisa membantu menjelaskan kenapa mereka yang kurang tidur sangat rentan mengalami obesitas.

Tidur dan gula darah

Dalam studi tersebut, peneliti melakukan tes darah untuk mengukur beberapa kadar hormon, termasuk insulin, kortisol (yang berhubungan dengan stres), dan leptin dan ghrelin (yang berhubungan dengan mengatur nafsu makan).

Mereka menemukan bahwa jadwal tidur terganggu menyebabkan penurunan 32 persen jumlah insulin yang dilepaskan di dalam tubuh setelah makan. Insulin adalah hormon kunci dalam regulasi gula darah.

“Penurunan kadar insulin adalah salah satu penjelasan bagaimana gangguan atau kurang tidur dapat menyebabkan diabetes,” kata Lisa Rafalson, seorang profesor pediatri dan kedokteran keluarga dari University at Buffalo.

Rafalson mengungkapkan, peningkatan hormon stres yang selalu membuat tubuh terjaga dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon.
“Insulin tidak dapat melakukan tugasnya secara efisien, sehingga Anda akhirnya mendapatkan glukosa berlebih yang tersisa dalam aliran darah,” katanya.

Sementara dalam temuan terbaru ini, peneliti tidak melihat adanya perubahan tingkat hormon gheriln (yang meningkatkan nafsu makan) pada peserta yang kurang tidur. Padahal beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, kurang tidur dapat menyebabkan tingkat yang lebih tinggi hormon ghrelin dan leptin yang lebih rendah.

Terkait temuan ini, Fonseca mengatakan, para peneliti perlu mencari tahu apakah ada solusi untuk mencegah kenaikan risiko diabetes selain dengan tidur lebih banyak.

“Kenyataannya adalah banyak orang yang kurang tidur karena pekerjaan mereka. Kita perlu mengidentifikasi apakah ada hal lain yang bisa mereka lakukan untuk memperbaikinya,” katanya.

Bentuk Bibir Menunjukkan Kepribadian

KOMPAS.com – Jika diamati, setiap orang memiliki bentuk bibir yang berbeda-beda. Dalam buku Lipsology: The Art and Science of Reading Lip Prints, Jily Eddy mengungkapkan bahwa cetakan bentuk bibir mencerminkan kepribadian setiap orang. Untuk mengetahui bagaimana kepribadian Anda versi cetakan bibir ini, coba kenakan lipstik yang cukup tebal, lalu tempelkan ke permukaan kertas. Kemudian buktikan kebenaran kata-kata Eddy ini:

1. Bergelombang
Bentuk bibir yang bergelombang atau tak beraturan menandakan sifat yang kreatif dan romantis. Bibir bagian atas yang berbentuk V dan terpecah-pecah menandakan sisi romantis Anda, gemar makan, dan memiliki selera yang tinggi dalam memasak.

2. Rata dan rapat
Bentuk cetakan bibir yang rapat dengan tonjolan kecil di lekukan bibir bagian atas menunjukkan sikap tertutup dan penuh kasih. Ruang yang kecil di antara bibir menunjukkan sikap keras kepala dan sulit mendengarkan orang lain. Hal ini disebabkan Anda merasa tahu apa tujuan Anda, dan bagaimana cara melakukannya, sehingga kurang menerima masukan lain.

3. Berlian
Bibir yang berbentuk mirip berlian menunjukkan bahwa Anda sangat murah hati dan senang memberi. Jika memiliki bibir bawah yang penuh sempurna, berarti Anda adalah seorang komunikator yang baik dan mudah bergaul dengan anak-anak.

4. Lingkaran
Perhatikan bentuk bibir atas, jika berbentuk mirip busur panah, atau yang dikenal dengan cupid’s bow, artinya Anda memiliki keunggulan dalam melakukan mediasi dan bernegosiasi. Lebarnya jarak antara bibir memiliki makna sikap yang terbuka, dan tidak suka berprasangka kepada orang lain atau situasi tertentu.

5. Oval
Bentuk oval kecil membuktikan bahwa Anda tak suka konflik, dan senang melihat orang sekitar merasa bahagia. Orang dengan bentuk bibir ini, senang membagi kebahagiaan dengan orang lain. Sudut bibir yang kecil, dan jarak di antara bibir, membuktikan sisi Anda yang multitalenta, dan tidak suka akan melakukan hal-hal yang membosankan.

Sumber: WomansDay

Ciri Pria Punya Masa Depan

KOMPAS.com – Apa yang Anda lihat ketika memilih pasangan? Bila yang Anda cari adalah hubungan yang serius hingga ke pernikahan, ada kriteria lain yang sebaiknya Anda lihat, yaitu potensi sukses dia.

Punya tujuan hidup
Ketika Anda bertanya apa tujuan hidupnya, ia akan menjelaskan apa yang ingin ia lakukan setahun mendatang, lima tahun, dan seterusnya. Bahkan ia menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi kegagalan. Tidak hanya menjawab, “Kita lihat saja nanti, sekarang jalani saja dulu.”

Mandiri
Ia tidak bergantung pada orang lain dan mengandalkan kemampuannya sendiri. Misalnya, sejak awal bekerja, ia menanggung sendiri biaya hidupnya tanpa bantuan orangtua. Dia juga tak pernah mengeluh mengenai pekerjaannya. Karena ia sadar, untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan usaha dan kerja keras.

Hobi menolong
Bila pasangan termasuk pria yang ringan tangan membantu orang lain, Anda perlu berbangga dan mendukungnya. Karena ini akan menjadi bekal atau tabungan untuk menuju kesuksesannya di masa depan. Siapa tahu, seseorang yang ia bantu saat ini, berperan penting dalam kariernya di kemudian hari.

Bersahabat dan berwawasan
Pria seperti ini akan mudah mengambil hati banyak orang, termasuk saat melobi orang-orang penting yang berkaitan dengan kariernya. Pengetahuannya tentang berbagai hal membuat orang lain nyaman berdiskusi dengannya. Networking-nya pun luas. Dengan kualitas ini, kesuksesan akan menghampirinya.

Family man
Pria yang bertanggung jawab dan menyayangi keluarga biasanya juga memerhatikan perkembangan kariernya. Ia akan selalu termotivasi meningkatkan karier untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ia juga cenderung setia, sehingga bisa menyeimbangkan waktu dan pikiran untuk Anda dan pekerjaan.

Memiliki investasi
Gajinya mungkin tak besar. Tapi bila ia termasuk orang yang jeli melihat peluang bisnis, dukung sepenuhnya. Apalagi ketika dia memiliki keinginan untuk menyicil rumah atau berinvestasi dalam bentuk lain, seperti saham atau reksa dana. Karena ini menunjukkan dia memikirkan masa depan.

Realistis dan lurus
Meski dia bersemangat meraih mimpi, tetap amati bagaimana usahanya meraih impian, jangan sampai si dia menghalalkan berbagai cara yang justru bisa menghancurkan masa depannya. Ingatkan untuk tetap realistis dengan kemampuan yang dimilikinya.

Optimis dan positif
Ia tahu apa kelebihan dan kekurangannya, sehingga selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain maupun ketika diberi tanggung jawab baru. Ia hampir tak pernah berkata “tidak bisa” atau “malas”. Ia selalu berpikir positif dan optimis bahwa setiap tantangan yang datang pasti ada solusinya.

(Bestari Kumala Dewi)

Sumber: ChicMagz.com

Membangun Networking

KOMPAS.com – Untuk membangun networking, ada enam aturan yang perlu dipatuhi agar Anda tak dikenal sebagai pribadi yang mengesalkan, namun justru hadir sebagai sosok menyenangkan.

1. Jangan pasif dan pendiam
.Katakan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar berniat menjalin hubungan baru. Selain itu fokuslah pada orang-orang tertentu, daipada mencoba mengenal semua orang dan setelah itu Anda tak ingat satu pun dari mereka.
2. Jangan pernah membahas gosip yang belum tentu terbukti kebenarannya. Jika Anda bicara pada orang yang salah, Anda akan dianggap sebagai orang yang sok tahu dan menyebarkan berita bohong.
3. Jangan pelit membagi pengetahuan. Jika tak mau repot, buatlah blog dan berbagilah tentang pengalaman dan ilmu yang Anda miliki di sana.
4. Bersikaplah penuh penghargaan terhadap orang lain, siapa pun itu. Jangan pernah berlaku buruk pada bawahan atau pun para junior Anda.
5. Bersikaplah terbuka. Jika bertemu dengan seseorang dan terkesan dengan performance-nya, tak ada salahnya memberikan pujian padanya.
6. Hindari sikap terlalu efisien. Bangunlah koneksi secara personal dan tulus. Sesekali tak ada salahnya menyempatkan diri menyapa klien dengan mengirim e-mail pribadi, daripada berkomunikasi di milis.

(Bestari Kumala Dewi)

Kata-kata Motivasi Bikin Anda Jadi Impulsif

KOMPAS.com – Untuk bisa mencapai sukses, baik itu dalam urusan pekerjaan maupun percintaan, tidak jarang Anda butuh dorongan motivasi. Sebaliknya, Anda juga pasti sering memberi semangat pada orang lain untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Tetapi ternyata yang namanya motivasi, bukanlah sekadar melontarkan kata-kata yang membakar semangat. Anda juga perlu tahu formulasi yang tepat, agar hasil yang didapat juga tidak malah berbalik merugikan teman Anda.

Studi yang dimuat dalam jurnal Motivation and Emotion menemukan, orang-orang yang diberi semangat lewat kata-kata yang sifatnya mendorong untuk bertindak, ternyata bisa memicu orang untuk mengambil keputusan secara impulsif. Menurut Justin Hepler, peneliti dari University of Illinois, justru hal ini dapat menggagalkan tujuan untuk meraih keberhasilan.

“Agar bisa mengendalikan diri dan meraih sukses, banyak orang sering menggunakan ungkapan seperti ‘tunjukkan’ keinginan, ‘lawan’ godaan, ‘kalahkan’ tantangan, dan ‘kendalikan’ dorongan. Namun, pada akhirnya reaksi yang timbul bisa saja berlebihan,” kata Hepler, yang melakukan penelitiannya bersama Dolores Albarracín, seorang profesor di bidang psikologi.

“Orang-orang yang berusaha untuk menjadi aktif, seperti yang digambarkan lewat kata-kata motivasi itu, cenderung mengambil risiko, misalnya saja dengan menaruh investasi tanpa perhitungan matang. Atau, mereka akan memertahankan berbagai perilaku yang jelas-jelas tidak akan membuat mereka sukses,” imbuh Albarracín.

Lalu, bagaimana caranya supaya kita bisa sukses?

Kedua peneliti bersama rekan-rekannya dari Idaho State University dan University of Southern Mississippi menganjurkan Anda untuk menggunakan kata-kata yang sifatnya menghentikan dorongan untuk bereaksi. Misalnya kata “berhenti” atau “tunggu sebentar”. Menurut Hepler, orang yang dimotivasi dengan cara seperti ini akan terdorong untuk terlebih dulu menenangkan diri dan berpikir panjang, sehingga terhindar dari keputusan yang impulsif.

“Memang, kata seperti ‘berhenti’ juga bisa memicu perilaku yang tidak diinginkan. Tapi para peneliti sepakat bahwa kata-kata ini dapat membuat orang menjadi rileks. Sementara dalam kondisi rileks, orang bisa lebih bijak mengambil keputusan,” tambah Albarracín.

Sumber: Medical News Today

Pola Baru SNMPTN Masih Perlu Dibahas

Jakarta, Kompas – Pola baru seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri yang mulai tahun 2013 hanya lewat jalur undangan masih perlu pembahasan. Perlu kesepakatan antara pemerintah dan perguruan tinggi negeri, terutama soal kuota peserta sesuai akreditasi sekolah.

Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) mulai tahun 2013 tidak ada lagi ujian tulis. Dari kapasitas kursi yang tersedia di perguruan tinggi negeri (PTN), minimal 60 persennya melalui jalur undangan, sedangkan 40 persennya melalui jalur mandiri.

”Pada prinsipnya, PTN menyetujui pola baru SNMPTN. Pola ini dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Sekolah pun terdorong untuk meningkatkan akreditasinya supaya kesempatan siswanya besar,” kata Idrus Paturusi, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia, yang dihubungi dari Jakarta, Minggu (1/4).

Kuota siswa yang boleh diajukan sekolah untuk ikut SNMPTN jalur undangan disesuaikan akreditasi sekolah. Pada tahun 2012, sekolah dengan akreditasi A bisa mengirim 50 persen siswa terbaiknya. Sekolah berakreditasi B bisa mengirimkan 30 persen siswa terbaiknya dan sekolah berakreditasi C bisa mengirimkan 15 persen siswa terbaiknya. Adapun sekolah baru yang belum terakreditasi hanya bisa mengikutsertakan lima persen siswa terbaiknya mengikuti jalur undangan.

Para siswa yang dicalonkan sekolah harus memiliki prestasi terbaik dan konsisten. Hal itu ditunjukkan dari nilai rapor yang konsisten pada semester 3, 4, dan 5, terutama pada mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional.

Idrus mengatakan masih perlu dibahas lagi soal kuota siswa yang bisa ikut. Demikian juga pengakuan hasil ujian nasional (UN).

”Apakah dengan pembobotan atau bagaimana, harus dibicarakan lagi. Melalui SNMPTN jalur undangan ini, pengintegrasian hasil UN dan SNMPTN bisa dilakukan,” kata Idrus yang juga Rektor Universitas Hasannudin Makassar.

Perlu dievaluasi

Akhmaloka, Rektor Institut Teknologi Bandung, yang juga Ketua Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Majelis Rektor PTN Indonesia, menambahkan, soal kuota berdasarkan akreditasi perlu dievaluasi lagi.

”Jangan sampai nanti pesertanya terlalu sedikit. Sebab, tiap PTN punya cara penilaian tersendiri. Apalagi, siswa berprestasi biasanya menyasar PTN favorit. Jangan sampai nanti, PTN yang biasa di daerah-daerah kekurangan peminat,” kata Akhmaloka.

Keputusan menerima calon mahasiswa lewat SNMPTN jalur undangan sepenuhnya diserahkan kepada PTN. Umumnya, tiap PTN telah memiliki data dan peta prestasi SMA/SMK yang dilihat dari prestasi lulusan yang sebelumnya diterima.

Ahli evaluasi pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) S Hamid Hasan mengatakan, SNMPTN jalur undangan memang lebih konsisten karena menilai calon mahasiswa lebih menyeluruh. ”Ke depan, ini bisa memacu siswa agar belajar setiap saat, tidak hanya ketika mau UN,” ujar Hamid. Ia mengingatkan agar siswa dari daerah terpencil dan pedesaan tetap diprioritaskan. Sebab, siswa di daerah terpencil umumnya belum mendapatkan fasilitas dan layanan pendidikan yang baik seperti di perkotaan, padahal mereka juga punya potensi akademik. (ELN)

Mencetak Pemimpin Bernurani dari Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com – Agar sukses menjadi pribadi yang efektif di masa datang, setiap anak seharusnya tidak hanya mampu menguasasi keterampilan dasar seperti membaca, memahami ilmu pengetahuan atau matematika saja, tetapi juga perlu menguasai keterampilan dalam berinteraksi sosial dan selalu memperbaiki kemampuan dirinya.

Tugas mengajarkan kemampuan tersebut tentu tidak bisa dibilang mudah. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui program The Leader in Me (TLIM), yakni program berlisensi FranklinCovey yang menanamkan kepemimpinan di seluruh aspek sekolah.

Program ini memberikan kesempatan tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada guru, manajemen sekolah, hingga orang tua murid untuk memiliki karakter kepemimpinan melalui prinsip universal 7 habits. Yakni, be proactive, begin with the end in mind, put first things first, think win-win, seek first to understand-then to be understand, synergize, dan sharpen the saw.

Menurut Rasyid Izada, pembina Yayasan An-Nisaa, yang sudah menjalankan program TLIM di sekolahnya, program ini sangat menunjang ajaran 10 adab yang sudah lebih dulu ditanamkan di sekolahnya sejak jenjang TK hingga SMA.

Kesepuluh adab itu adalah damai, syukur, peduli, jujur, amanah, disiplin, kebersamaan, rendah hati, sabar, dan ikhlas. Akan tetapi,menurut Rasyid, 10 adab itu dinilainya masih belum sempurna. Setidaknya setelah ia mengenal program the leader in me.

“Setelah kami pelajari, program the leader in me ini baik digunakan sebagai penunjang 10 adab. Kami ingin mencetak true leadership yang berhati nurani. Karena pemimpin sekarang banyak yang tidak bernurani,” ungkapnya di sela acara Leadership Day di Jakarta (3/4).

Sementara itu, ditemui terpisah, Executive Director PSKD Mandiri, Tya Adhitama mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, program the leader in me merupakan infrastruktur yang mendukung pembangunan karakter siswa di sekolah dengan tujuan mencetak pemimpin masa depan yang efektif.

Atas dasar keberhasilannya menerapkan program tersebut, PSKD Mandiri menjadi sekolah pertama di dunia (di luar Amerika Serikat) yang menjadi benchmark dalam penerapan program the leader in me.

“Tujuan kami ingin mencetak pemimpin yang memiliki karakter nasional. Pemimpin yang efektif bukan karena memiliki jabatan, tapi memiliki jiwa kepemimpinan dari dalam dirinya,” pungkas Tya.

Penerapan program TLIM di sekolah antara lain berusaha menanamkan pola pikir pentingnya pembuatan perencanaan, penentuan skala prioritas, kerja sama, pentingnya mendengarkan orang lain sebelum kita berbicara, serta pentingnya memiliki kehidupan yang seimbang.

Salah satu kisah keberhasilan program TLIM di Amerika Serikat terjadi di AB Combs Leadership Magnet Elementary School, sebuah sekolah dasar negeri di Amerika. Bersama dengan staf sekolah, Muriel mengembangkan sekolah berbasis karakter kepemimpinan dengan menengali dan mengembangkan bakat unik yang dimiliki setiap siswa serta membangun kekuatan yang mereka miliki. Di bawah kepemimpinan Summers, dari tahun ke tahun sekolahnya berhasil meraih prestasi akademis di atas rata-rata.

Keberhasilan yang diraih sekolah tersebut juga mengantarkan A.B.Combs meraih berbagai penghargaan antara lain the Number One National Magnet School in America hingga the National Elementary School of the Year.

Mendikbud: Pendidikan Tinggi Kita Diskriminatif

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, selama ini masih ada diskriminasi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia.

Untuk itu, pihaknya bertekad meretas diskriminasi itu dengan berbagai hal yang diatur dalam Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (RUU-PT).

“Selama ini pendidikan tinggi kita diskriminatif,” kata Nuh, Rabu (4/4/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta. Ia menjelaskan, diskriminasi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi nampak dari tidak diperbolehkannya politeknik membuka program Doktor.

Seperti diketahui, selama ini hanya universitas, institut, dan sekolah tinggi yang diberi keleluasaan membuka jenjang pendidikan sampai taraf doktor.

Selain itu, tambahnya, para dosen yang mengajar di politeknik juga tidak memiliki peluang menjadi guru besar lantaran jenjang karir tertingginya hanya dibatasi sampai Rektor Kepala.

“Sedangkan politeknik hanya sampai D4 dan tidak bisa membuka program Doktor. Para dosen mentok di Rektor Kepala,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya terus menggodok RUU-PT bersama DPR. Karena dalam RUU itu akan ada revolusi besar yang memperkenankan pendidikan vokasi membuka program Doktor, dan para dosen di politeknik berpeluang menjadi Guru Besar.

Di luar itu, sesuai dengan semangatnya, RUU-PT juga ditujukan untuk menghapus diskriminasi dan mengedepankan kesetaraan hak pendidikan. “Sebuah revolusi besar, karena RUU ini akan menghapus diskriminasi itu. Intinya, semua memiliki kesempatan yang sama,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, RUU-PT saat ini masih terus digodok oleh Kemdikbud bersama Komisi X DPR. Awalnya, RUU itu akan disahkan pada 3 April kemarin.

Namun karena terjadi tarik ulur di beberapa poin, khususnya mengenai tata kelola dan pembiayaan perguruan tinggi, RUU itu urung disahkan setidaknya sampai 10 April mendatang.