Indahnya Berbagi

Archive for January 2, 2010

Seks Sehat

KOMPAS.com — Kepuasan di ranjang berkaitan erat dengan kesehatan. Tapi tahukah Anda, kegiatan seksual juga memberi efek positif bagi kesehatan, terutama bila kegiatan yang satu ini terus dipelihara sampai tua? Asal tahu saja:

– Seks membakar lemak dan meningkatkan kekebalan tubuh.

– Seks mendorong otak untuk menghasilkan hormon endorfin, “obat antisakit” alami yang diproduksi oleh tubuh.

– Seks mengendurkan stres dan memberikan rasa senang.

– Orang yang aktif secara seksual memiliki tingkat hormon seks alami yang lebih tinggi ketimbang yang tidak aktif. Semakin aktif, semakin Anda ingin terus rajin berolah seks.

– Perubahan fisik akibat proses menua pada orang yang kehidupan seksualnya terus aktif tidak akan sebesar pada orang-orang yang tak aktif secara seksual. Gairah seksualnya pun tidak begitu dipengaruhi oleh proses penuaan.

– Jangan batasi seks hanya pada penetrasinya. Ada banyak variasi cara untuk mengakrabkan diri secara fisik dan semuanya baik bagi kesehatan.

– Energi yang dihabiskan saat berhubungan seksual setara dengan berjalan mendaki dua buah tangga, sehingga jarang sekali membahayakan. Namun, kalau Anda menderita gangguan kesehatan tertentu periksakan diri ke dokter.

– Menjadi aktif secara seksual memang menyehatkan baik secara fisik maupun emosional, tapi tetap saja mesti berhati-hati terhadap penyakit yang menular lewat hubungan seksual.

Kiat Agar Otak Tetap Cerdas

AKARTA, KOMPAS.com – Saat memasuki usia 30-an, kemampuan berpikir seseorang bisa saja mulai menurun. Bahkan menginjak usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak bisa terhindarkan, sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.

Meski proses penuaan ini tidak dapat dihindari, namun ada upaya yang dilakukan supaya kepikunan dapat dihindari atau setidaknya ditunda. Menurut para ahli, kepikunan dapat dihindari dengan membiasakan gaya hidup sehat dan melakukan stimulasi kognitif agar sel-sel otak terus aktif. Dengan begitu, sel-sel saraf akan terus menghasilkan zat neurotransmitter yang dibutuhkan otak.

Nah..supaya kemampuan otak Anda terpelihara sampai tua. Ada baiknya Anda melakukan beberapa aktivitas di bawah ini disesuaikan dengan usia.

Usia 30-an:

Flossing setiap hari :
Kebiasaan menyukai permen dan melupakan flossing ada kesamaannya. Keduanya sama-sama berkontribusi menimbulkan plak pada gigi, dan juga ternyata sangat buruk pada otak anda.

“Plak di antara gigi dapat menyebabkan reaksi imun yang dapat menyerang arteri, sehingga tak dapat mengirim nutrisi yang vital ke sel otak,” ucap Michael Roizen, MD, penulis YOU-The Owner’s Manual: An Insider’s Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger. Lalu apa solusinya? Lakukan flossing setiap hari saat mengawali aktivitas di pagi hari.

Makan ikan :
Tengoklah ke laut untuk memberi “makan” otak Anda makan. DHA, sejenis asam lemak omega 3 yang dapat ditemukan di salmon, ikan trout, dan beberapa makanan fortifikasi, seperti yoghurt dapat meningkatkan daya ingat anda.

“DHA menurunkan peradangan arteri dan meningkatkan perbaikan lapisan pelindung di sekitar saraf, “ kata Dr. Roizen. “Hasilnya, berkaitan dengan umur, berkurangnya penurunan ingatan, berkurangnya penyakit Alzheimer, depresi, dan pikiran yang lebih cepat.”

Usia 40-an

Curi mainan Si Kecil :
Ada versi baru Kubus Rubik yang pernah anda cintai sewaktu kecil. Bentuknya tiga dimensi seperti 360 derajat dan ini sangat baik untuk otak di setiap umur, karena dapat mempertajam kemampuan menyelesaikan masalah, ucap ahli psikologi saraf, Karen Spangenberg Postal, PhD, yang juga presiden Massachusetts Psychological Association.

Kuncinya : Saat anda bermain, anda bekerja dengan memori, strategi dan ketrampilan spasial yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan otak. Bagaimana kalau anda frustasi bermain Kubus? Jangan khawatir: setiap permainan yang menuntut anda berpikir akan sangat membantu.

Sempatkan olahraga :
Paculah detak jantung anda tiga kali dalam seminggu selama 20 menit. Bahkan hanya dengan berjalan kaki, akan memasok otak Anda dengan oksigen dan membantunya menumbuhkan sel baru.

“Latihan aerobik dua hingga tiga kali sama efektifnya seperti aktivitas latihan otak,” ucap Sam Wang, PhD, Professor ilmu saraf di Princeton University dan penulis Welcome to Your Brain: Why You Lose Your Car Keys but Never Forget How to Drive dan Other Puzzles of Everyday Life.

Tak masalah jika anda tak punya waktu untuk ke gym pada akhir minggu.
Penelitian terbaru menunjukkan, olahraga sedang hingga berat meski
hanya sekali seminggu (misalnya joging akhir pekan) dapat membuat
anda 30 persen mempertahankan fungsi kognitif anda seperti usia anda.

Mulailah klub bridge :
Jika Anda bosan dengan klub buku dan lelah dengan pesta malam, permainan kartu bridge cepat dianjurkan oleh para dokter. Kombinasi strategi dan memori pada bridge menantang otak untuk mempelajari informasi baru dan melatih sel-sel sehingga tidak mati, ucap Dr Postal. Bersosialisasi sambil bermain kartu pun memberi penyegaran bagi otak, yang tak dapat ditawarkan pada permainan solo.

Umur 50an ke atas

Pakailah sumpit
Penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan sel-sel saraf di ujung jari secara langsung merangsang otak Anda,” kata Maoshing Ni, PhD, penulis Second Spring: Dr. Mao’s Hundreds of Natural Secrets for Women to Revitalize and Regenerate at Any Age.

Memakai sumpit, merajut, atau bermain dengan pen atau pensil di antara jemari anda, dapat membantu otak dengan meningkatkan peredaran darah.

Bermain video game
Anda tak perlu merasa terlalu tua bermain Wii atau permainan lainya yang melatih otak.”Saat ada sesuatu yang baru dalam video game, anda akan merangsang berbagai bagian otak yang biasanya tidak anda gunakan dari hari ke hari,” kata Reon Baird, PhD, ahli psikologi saraf dari Long Beach Memorial Medical Center.

Hati-hati dengan Obat-obatan
Hati-hati menggunakan pil tidur atau penghilang rasa sakit. Penelitian di Clinical Interventions in Aging menunjukkan obat-obatan tanpa resep dapat menyebabkan “kerusakan kognitif” seperti kebingunan pada orang paruh baya. Obat yang dikenal sebagai diphenhydramine (banyak terdapat pada obat alergi dan penghilang rasa sakit pada malam hari) memiliki efek “anticholinergic”, yang memblok hubungan antar sel saraf.

M14-09

Editor: acandra

Sumber : Times of India

Kiat Mengawali Hari Anda

KOMPAS.com – Tak bisa dipungkiri bahwa pagi hari adalah waktu tersibuk Anda. Seringkali aktivitas di saat matahari terbit ini dilakukan tergesa-gesa, sehingga Anda melupakan banyak hal.

Sebenarnya ada banyak aktivitas penting bagi kesehatan yang bisa Anda lakukan untuk membuka hari. Dengan melakukannya, tubuh sebenarnya bakal semakin sehat dan Anda pun terhindar dari penyakit.

Nah, apa saja aktivitas yang bisa dilakukan untuk mengawali hari? Mari kita simak kiat-kiat berikut ini.

1. Jika Anda Berniat menimbang berat badan anda, lakukan di pagi hari sebelum makan pagi. Menimbang di pagi hari memberi akurasi berat badan anda yang bisa saja bervariasi dalam satu hari! Sebuah penelitian dari Brown University dan University of North Carolina menunjukkan 61 persen individu yang menimbang rutin berat badan di pagi hari berhasil menjaga berat badan agar stabil karena mereka bisa mengetahui lebih dulu jika berat badannya naik dari biasanya.

2. Aplikasikan krim tabir surya 30 menit sebelum pergi ke luar rumah karena saat itu krim sudah meresap ke dalam pori – pori Anda sehingga krim penahan sinar matahari akan bekerja semaksimal mungkin.

3. Mandi sinar matahari pagi sangat baik karena bisa meningkatkan energi Anda di pagi hari dan mengusir depresi, mendapat cukup sinar matahari memberikan sinyal pada tubuh Anda untuk berhenti memproduksi melatonin yang membuat Anda mengantuk. Sinar matahari sangat baik sebagai anti depresan dan juga dalam memproduksi vitamin D yang bisa mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung.

4. Jika Anda berniat untuk menjaga kestabilan berat badan Anda maka makanlah 15 sampai 30 menit setelah bangun tidur dan sebelum jam 8 malam. Kalau Anda melewatkan sarapan pagi, maka tubuh Anda akan merasa kelaparan dan Anda justru akan makan lebih banyak nantinya. Penelitian Harvard Medical School menyatakan bahwa pada individu yang melakukan sarapan pagi tiap harinya dengan gandum (oatmeal, cereal, roti gandum) yang disertai dengan protein (telur, selai kacang, keju rendah lemak) dan buah membuat Anda bersemangat dan merasa kenyang lebih lama. Targetkan sarapan Anda sekitar 200 – 300 kalori.

dr. Intan Airlina Febiliawanti

Tetap Bahagia Meski Dijodohkan

KOMPAS.com – Kalau Anda adalah bagian dari mereka yang dijodohkan, Anda tidak sendiri. Bukankah calon raja Inggris, Pangeran William pun isunya sempat dijodohkan untuk mendapatkan permaisuri yang tepat? Yang diperlukan hanya sedikit perubahan pola pikir. Kalau yang lain jatuh cinta dulu baru menikah, sebaliknya Anda menikah dulu baru membangun cinta bersama. Itu belum tentu sulit, sebab yang dibutuhkan hanya satu kata: niat. Mencintai seseorang setelah pernikahan selama ada niat bukan sesuatu yang tidak mungkin. Dengan berbekal niat, melakukan hal-hal berikut akan memunculkan rasa cinta:

* Menjalin Komunikasi

Kendala utama dari pernikahan hasil perjodohan biasanya adalah komunikasi. Merasa belum begitu saling kenal tapi sudah harus sekamar, siapa yang tidak sungkan? Mulailah dengan membuka diri, mengajak bicara suami/istri mengenai apa saja. Apa yang disuka dan apa yang tidak, ataupun hal-hal ringan semisal acara teve hari ini. Ciptakan obrolan yang menyenangkan. Pasti ada satu atau dua hal yang sama-sama diminati. Manfaatkan kesamaan minat ini untuk membentuk kedekatan. Misalnya sama-sama suka membaca buku sastra, jadikan acara akhir pekan dengan berburu buku sastra.

* Membangun Kedekatan/Kebersamaan

Ciptakan selalu kedekatan dan kebersamaan. Berangkat dan pulang kantor bersama-sama, masak bareng, makan berdua, membereskan rumah bergotong royong dan sebagainya. Bagaimanapun kedekatan dan kebersamaan sudah terbukti mampu menggulirkan bola-bola cinta. Seperti kata pepatah Jawa, witing trisna jalaran saka kulino (cinta tumbuh karena kebersamaan).

* Positive Thinking

Berpikir positif dan terbuka adalah langkah bijak. Jangan sampai Anda terjebak pada pikiran dia adalah pilihan yang salah karena bukan Anda sendiri yang memilihnya. Bagaimanapun setiap manusia pasti memiliki kelemahan, jadi “nikmati” saja kekurangannya. Lihatlah hal-hal positif yang ada pada dirinya dan kenali kebaikannya hingga Anda lebih bahagia menjalani hidup.

* Anak sebagai Jembatan

Sebaiknya jangan tunda kesempatan untuk segera punya momongan. Kehadiran anak bisa menjadi jembatan hati kedua pasangan yang menikah karena perjodohan. Menyaksikan buah cinta Anda tumbuh di rahim istri, menemaninya berjuang selama persalinan, kerepotan bersama mengurus si kecil bisa mendekatkan kedua hati yang lebih efektif dari komunikasi verbal sekalipun.

JIKA TANPA CINTA

Banyak motivasi yang menyebabkan seseorang akhirnya mengambil keputusan untuk menikah. Termasuk menerima pernikahan melalui perjodohan. Misalnya usianya sudah mendekati “deadline”, ingin menyenangkan orangtua, terpaksa atau dipaksa oleh keadaan. Apa pun alasannya, menumbuhkan cinta dalam pernikahan sangatlah penting. Jangan sampai karena motivasinya hanya ingin menyenangkan orangtua, maka kehidupan pernikahan dijalani tanpa mempersoalkan ada/tidaknya cinta. Bagaimanapun rumah tangga tanpa cinta akan terasa kering. Meski cinta bukan faktor utama penentu kebahagiaan, tapi sedikit banyak cinta mempermudah keduanya menjalani kehidupan.

Masalah cinta ini memang krusial untuk pasangan yang menikah karena perjodohan. Sayangnya, banyak yang menafikan keberadaannya tanpa memikirkan dampaknya di kemudian hari. Akhirnya setelah pernikahan benar-benar di ujung tanduk, maka perjodohanlah yang disalahkan. Padahal kalau saja dari awal keduanya mau mengusahakan tumbuhnya getar-getar halus dalam hati, pasti semuanya akan terasa lebih ringan. Karena prinsipnya sebuah relasi akan dipertahankan kalau dirasa menyenangkan. Akan tetapi kalau tidak, salah satu atau keduanya pasti ingin “pergi”. Tak ada yang perlu disesali, karena jodoh sudah ada yang menentukan, Anda hanya tinggal menjalaninya. Tentu saja sambil mengusahakan agar semuanya terasa membahagiakan.

AKHIRNYA TERGETAR
Toni (36), pengusaha

“Setelah putus dengan pacar pertama, entah kenapa saya sulit sekali jatuh cinta. Tak terasa umur terus bertambah. Setiap saat keluarga ribut menanyakan kapan saya menikah. Mereka menyodorkan banyak calon. Tapi tetap saja tidak ada yang sreg di hati. Pernah ada satu yang secara wajah sreg, tapi hati rasanya tidak tergerak juga. Sampai akhirnya ada sepupu dari kandidat yang dijodohkan membuat hati saya tergetar. Berhubung usia sudah tidak muda lagi, akhirnya orangtua saya langsung bertemu orangtuanya untuk membicarakan hari baik. Awalnya sempat ragu-ragu, tapi sudah setahun ini saya menjalani pernikahan dan semua baik-baik saja. Apalagi istri saya tidak banyak menuntut dan menghargai usaha saya untuk sedikit-sedikit belajar mencintainya.”

TRADISI KELUARGA
Shinta (31), ibu rumah tangga

“Perjodohan adalah bagian dari tradisi keluarga besar kami. Makanya saya tidak mempermasalahkan ketika akhirnya saya menikah dengan seseorang yang dipilihkan keluarga. Toh, kakak, sepupu, om, tante dan banyak lagi orang-orang di lingkungan keluarga kami yang pernikahannya dijodohkan, hidupnya bahagia-bahagia saja. Saya sudah mengenal suami saya sejak kecil karena dia masih terhitung kerabat jauh. Saat orangtuanya melamar pun, saya tidak merasa marah, kecewa atau takut. Bukankah sedari kecil saya tahu hari seperti ini akan tiba juga. Setelah menikah, hidup kami bahagia-bahagia saja. Cinta? Kami tidak pernah membahasnya.”

KALAU CARI SENDIRI BELUM TENTU SEPERTI ITU
Dewi (35), arsitek

“Buat saya pernikahan melalui perjodohan ini adalah sesuatu yang saya syukuri. Suami saya sangat baik, bertanggung jawab, mencintai keluarga, dan tidak aneh-aneh. Terus terang ketika ide perjodohan itu saya dengar pertama kali dari orangtua, saya langsung marah. Masak iya sih saya tidak laku sehingga sampai harus dijodohkan. Saya terus menolak dengan berbagai alasan ketika diminta ketemu dengan (calon) suami saya waktu itu. Sampai akhirnya saya didesak dan tidak bisa menghindar lagi. Waktu pertama kali ketemu, saya tidak menyangka kalau dia ternyata ganteng. Setelah kenal lebih dekat saya makin tahu kalau hatinya juga baik. Makanya saya tidak menyesal dijodohkan, karena kalau mencari sendiri belum tentu dapat yang seperti itu, he…he.”

(Marfuah Panji Astuti/Tabloid Nakita)

Fokus Terhadap Solusi Permasalahan

JAKARTA, KOMPAS.com – Tahun 2009 sudah berakhir dan tahun 2010 telah datang. Sebelum menginjakkan kaki di tahun 2010, sudahkah kita menyisihkan waktu untuk introspeksi tentang peran yang akan kita jalani selama tahun 2009?

Apakah kita telah memenuhi tuntutan tugas dan tanggung jawab pribadi, lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan, dan lingkungan sosial dengan hasil yang memuaskan diri sendiri beserta semua pihak yang terkait?

Tidak seorang pun dalam kehidupan ini lepas dari masalah dan kesulitan. Ada orang yang mampu menempatkan masalah dengan cara yang bijak sehingga solusi dapat diraih dengan cepat. Pada umumnya orang yang dengan cepat bisa mendapatkan solusi dari kesulitan memiliki kecenderungan untuk bertindak segera.

1. Artinya, dalam waktu yang relatif singkat, mereka mempertanyakan diri, hal apa saja yang selama ini kita pernah coba untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

2. Hargailah setiap perubahan yang kita alami walaupun sekecil apa pun. Bila ternyata upaya awal dalam penyelesaian masalah cukup sukses, maka kita akan melakukan evaluasi sebagai berikut:

3. Hal dan perilaku apa sajakah yang selama ini membuat kita bisa berada dalam kondisi secara bertahap lepas dari permasalahan.

4. Bila ternyata solusi masalah masih belum optimal dan masih tersisa rasa kurang puas, hendaknya kita membayangkan peluang terjadinya keajaiban (miracle) saat tidur, dan keesokan harinya masalah yang kita hadapi sudah beres. Indikator dari keberhasilan kita tercermin dari dada terasa lega dan napas terasa lebih longgar.

Selanjutnya, hendaknya kita segera membuat skala kesulitan yang kita hadapi dalam rentang 1-10. Skala 1 untuk kesulitan paling berat, dan angka 10 skala di mana kita terbebas dari belenggu kesulitan. Misalnya, secara sadar kita coba mencari padanan intensitas masalah yang masih belum terselesaikan secara tuntas dalam angka 6 dari kisaran skala 1-10.

Kita pasti akan mampu membuat perencanaan aksi yang bisa meningkatkan agar skala 6 bisa menjadi skala 8. Artinya kita hampir mampu mendapat solusi yang lebih baik. Hal apakah yang akan berbeda bila kita bisa mencapai skala 8? Jawaban atas pertanyaan ini membuat kita terpacu untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih maju dan lebih positif.

Rencana aksi positif tersebut tanpa kita sadari menjadi pemicu peningkatan motivasi untuk secepatnya mendapat solusi terbaik. Motivasi tersebut akhirnya berperan dalam langkah nyata yang kita yakini menjadi yang terbaik untuk kita sendiri.

5. Dalam hal ini, yang penting adalah terjadi gerakan dari perilaku menunggu menjadi perilaku dinamis yang selalu siaga akan perubahan demi solusi yang terbaik.

6. Sukses yang kita raih akan menimbulkan rasa nyaman yang akan menyusup dalam hati sanubari kita, karena kemudian kita melihat kenyataan membuktikan bahwa kita berhasil mendapat solusi konkret.

Fokus terhadap problem

Bagi sementara orang, ternyata kegagalan dalam mencari solusi membuat mereka terpaku pada kegagalan itu sendiri. Orang semacam ini disebut sebagai orang yang fokusnya tertuju pada problem. Sebenarnya bisa saja hambatan yang membuat diri kita merasa gagal dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut justru berasal dari dalam diri kita sendiri.

Bila memang hambatan dirilah yang justru menjadi penghalang sukses kita, maka bertanyalah pada diri kita, adakah cara untuk tidak mengulang pengaruh negatif dari hambatan tersebut?

Memang banyak orang yang tidak berhasil keluar dari belenggu karena keyakinan-keyakinan pribadi yang salah sehingga akhirnya menjadi pola menetap dalam pikiran kita. Respons yang muncul, bila orang menghadapi kesulitan hanyalah bersedih, putus asa, bahkan depresi berlanjut. Hari demi hari mengalir dan berlalu tanpa hasil yang menjanjikan masa depan, kita menjadi pribadi pengeluh tanpa upaya keluar dari masalah.

Fokus terhadap problem membuat kita akan selalu mencari kambing hitam, terpaku pada akumulasi berbagai problem masa lalu yang tidak terselesaikan dan selalu didorong untuk mencari problem di balik problem aktual yang kita hadapi.

”Saya orang yang tidak wajar. Saya tidak mampu mengatasi kesulitan. Saya orang gagal , takut kalau keputusan saya akan lebih menyulitkan diri saya. Rasanya saya tidak pernah lepas dari masalah. Masalah satu belum terselesaikan, penyebab masalah satu, muncul kembali sebagai masalah baru.”

Dari keluhan ini terungkap keinginan yang kuat akan dukungan, perhatian, dan bantuan orang lain, di samping ketakutan akan ditolak orang lain.

Konsiderasi

Dari uraian tadi, kita memperoleh bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah kita akan tetap menjadi pribadi yang fokus terhadap problem tanpa hasil seperti tahun 2009 atau pribadi yang fokus terhadap solusi. Dengan demikian, kita akan jelang tahun 2010 dengan penuh optimisme karena terbebas dari keyakinan negatif yang selama ini bercokol di benak kita. Manusia boleh berbuat salah asal kita yakini bahwa kita akan tetap bergerak dinamis demi masa depan yang realistis dan lebih menjanjikan. Selamat Tahun Baru.

Agar Pria Tetap Fit

TEMPO Interaktif, Awalnya, Andi tidak risi ketika ereksinya sesekali kembang-kempis. Ia merasa hal itu tidak akan mempengaruhi kejantanannya. Masalahnya, makin lama bukannya semakin membaik, ereksinya malah terus melempem. Pria berumur 45 tahun ini akhirnya mulai mencari kesembuhan pada seorang seksolog ternama.
Seksolog itu mendapati bahwa Andi mengidap diabetes. Dengan diet sehat, pengusaha ibu kota ini diberi resep obat sildenafil sitrat. Andi memakainya saat akan berhubungan intim dengan pasangannya. Kejantanan Andi pun sedikit demi sedikit mulai membaik.
Menurut sang seksolog, Profesor Wimpie Pangkahila, SpAnd, 80 persen penderita diabetes mengalami disfungsi ereksi. Biasanya banyak pria dengan disfungsi ereksi tidak sadar bahwa dirinya menderita diabetes. “Padahal penyakit ini jelas mempengaruhi jaringan pembuluh darah, termasuk di penis,” ujar Wimpie dalam diskusi soal disfungsi ereksi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui bahwa ereksi terjadi ketika ruang-ruang pembuluh darah di penis terisi darah. Kalau penis terisi darah dengan baik, ereksi bisa baik pula. Karena itu, pria dengan penyakit diabetes, jantung, dan hipertensi rentan mengalami disfungsi ereksi. Namun yang utama adalah faktor psikis, seperti depresi. “Bisa mempengaruhi sebesar 90 persen,” ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali ini.
Wimpie kemudian menjelaskan empat tipe ereksi. Pertama, tipe penis membesar, tapi tidak keras. “Kayak bengkak saja,” ujarnya. Kedua, tipe penis keras, tapi tidak cukup penetrasi ketika berhubungan. Tipe ketiga, penis keras dan bisa penetrasi, tapi tidak maksimal. Tipe terakhir adalah keras secara maksimal dan bisa melakukan penetrasi dengan sempurna. Wimpie mendapati sebagian pria mengalami disfungsi ereksi yang kedua dan ketiga.
Tentunya setiap pria mendambakan masuk kategori tipe keempat. Pria sehat dan normal, dikatakan oleh Wimpie, mengalami ereksi dengan spontan–atau tiba-tiba dengan sendirinya–terutama terjadi pada pagi dan malam hari. Hal ini terjadi selama sekian menit, setelah itu menghilang. “Kecuali menerima rangsangan seksual lanjutan,” Kepala Bagian Andrologi dan Seksologi Universitas Udayana ini menjelaskan.
Mempertahankan performa seksual, kata Wimpie, sebenarnya mudah. Setiap pria cukup menjalani pola hidup sehat dengan tidak merokok dan minum alkohol sampai tua. Namun warga megapolitan, seperti di Jakarta, rata-rata doyan mengkonsumsi makanan cepat saji dan punya gaya hidup begadang di klub malam. Kemudian ditambah pula tingkat polusi yang tinggi.
Nah, pola hidup buruk ditambah faktor risiko tentu mempengaruhi kualitas seksual pria. Artinya, data yang dibeberkan Wimpie, yang menunjukkan bahwa 15-20 persen pria menikah di Indonesia mengalami disfungsi ereksi, tidak salah.
Angka ini juga konsisten dengan survei Asia-Pacific Sexual Health and Overall Wellness pada 2008, yang menemukan kenyataan bahwa 64 persen perempuan tidak puas dalam berhubungan intim dengan pasangannya. Sedangkan 57 persen pria juga diketahui tidak puas berhubungan seks dengan pasangannya. Survei ini dilakukan di 13 negara kawasan Asia-Pasifik. Indonesia mengirim data responden sebanyak 328 pria dan 250 perempuan.
Kuncinya, menurut Wimpie, jangan coba-coba memakai obat kuat, baik herbal atau kimia, dari pinggir jalan. Bila mengalami disfungsi ereksi, disarankan segera melakukan konsultasi kepada dokter. Jangan terlambat kalau mau tetap jantan sampai ubanan!

Jangan Percaya Mitos Ini

1. Disfungsi ereksi adalah hal lumrah dalam proses penuaan.
Fakta:
– Disfungsi ereksi kerap menimpa pria muda. Perilaku gaya hidup buruk bisa mengakibatkan disfungsi ereksi terjadi lebih dini.
– Pria berumur hanya butuh waktu lebih lama supaya bisa terangsang.
2. Kesulitan ereksi adalah hilangnya ketertarikan seks atau mandul.
Fakta:
– Pria dengan disfungsi ereksi masih memiliki gairah seksual.
– Kesulitan ereksi tidak berhubungan dengan kekuatan atau kejantanan.
3. Pria selalu siap melakukan hubungan seksual.
Fakta:
– Kelelahan fisik dan depresi bisa mempengaruhi kegiatan seksual pria.
– Stimulasi respons seksual penting bagi pria.
4. Disfungsi ereksi adalah problem fisik semata.
Fakta:
– Disfungsi ereksi itu masalah kompleks, yaitu gabungan kognitif, perilaku, emosi, dan sosial, serta komponen fisik.
– Penyebab utama disfungsi ereksi adalah psikologis dan fisik.
5. Disfungsi ereksi tidak mudah diobati.
Fakta:
– Disfungsi ereksi bisa diobati secara medis.
– Tes laboratorium–darah dan urine–bisa membantu mengidentifikasi disfungsi ereksi, lalu dilanjutkan dengan terapi obat.
– Jika disfungsi ereksi didiamkan, akan mengakibatkan krisis kepercayaan diri, baik pada pria maupun pasangannya.

Sumber: Survei Asia-Pacific Sexual Health and Overall Wellness | HERU TRIYONO

Tahun Terberat Itu Terlampaui Sudah

Masih ingat dalam benak ini akan bayang-bayang kegalauan di tahun 2009. Satu tahun yang berat dalam berbagai hal, meski juga memiliki nilai spirit yang lebih untuk tetap survive dalam kondisi sesulit apapun. Banyak kejadian di tahun 2009 yang mencerminkan bahwa nilai semangat akan dapat melewati rintangan sebesar apapun. Secara ekonomi, tahun 2009 adalah tahun yang paling berat, sehingga untuk dapat survive dengan taraf hidup yang wajar harus berjibaku siang malam. Namun justru dalam kondisi seperti itulah aku merasakan satu nilai perjuangan yang merupakan satu pengalaman yang sangat mahal. Satu perjuangan yang melelahkan sekaligus bisa merasakan kedewasaan berpikir yang lebih matang. Dari aspek pendidikan, juga terasa berat karena imbas dari pengaruh ekonomi, sehingga semangat untuk menyelesaikan tugas akhir juga tersendat, meski akhirnya segera tersadar. Dari sisi job, di sinilah satu solusi kehidupan yang komprehensif dan selektif dapat lebih kurasakan. Lega rasanya bisa melewati kompetisi ini dengan hasil gemilang, tanpa melihat bagaimana tantangan ke depan. Aku hanya berprasangka baik bahwa satu jalan kehidupan yang dilewati dengan doa, air mata, perasaan, semangat, keahlian dan perhitungan akurat akan mendatangkan kebahagiaan yang paripurna. Ada beberapa harapan yang ingin aku selesaikan di tahun 2010 ini, yaitu selesai tugas akhir kuliah dan tentunya merasakan kembali pemulihan ekonomi. Di samping itu, nilai-nilai ibadah yang cukup bagus di tahun 2009 semoga senantiasa akan terbawa di tahun 2010. Amin