Indahnya Berbagi

Author Archive

Nice Memory Blog-ku

Lima tahun sudah blog ini berjalan. Ada berbagai macam nuansa yang muncul, tapi ada satu nuansa yang paling dominan yaitu romansa. Satu nilai yang menjadikan blog ini memiliki sentuhan tersendiri untuk menjadi perjalanan memori kehidupan. Memori yang akan terus berjalan seiring dengan terbit dan terbenamnya matahari. Sudah 5 Ramadhan menemani blog ini dan akan seterusnya menemani untuk menjadi energi positif bagi perjalanan anak manusia. Selamat menjalankan puasa  Ramadhan 1434 H. Semoga diberikan kekuatan dan ketaqwaan menjalankan semua perintah Nya. Amin

Agar Tidur Berkualitas

KOMPAS.com – Kondisi tubuh yang segar dan fit merupakan harapan setiap orang setelah bangun tidur. Namun tak jarang tidur justru dapat membuat badan menjadi pegal sehingga tubuh jadi kurang segar.  Berikut ini  adalah tip yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur sehingga dapat bangun lebih segar :

1. Lingkungan tidur

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah tidur atau yang sudah parah disebut dengan insomnia. Jika Anda mengalaminya, jangan pernah membiarkannya, karena banyak sekali manfaat tidur dengan kualitas baik. Anda harus melakukan upaya-upaya tertentu, salah satunya yaitu dengan menjaga kenyamanan lingkungan tidur. Pastikan lingkungan untuk tidur tenang, suhu udara sesuai (sebagian orang menyukai suhu sejuk untuk tidur, namun sebagian menyukai suhu yang lebih hangat), cahaya ruangan cukup redup karena dapat merangsang hormon tidur melatonin. Sebaiknya Anda tidur selama delapan jam per hari, dan semakin awal Anda tidur akan semakin baik.

2. Makanan dan minuman

Jangan makan melebihi dua jam sebelum tidur, selain itu hindari kafein dan alkohol menjelang tidur. Sebaliknya minum minuman yang dapat membuat perasaan rileks, seperti teh chamomile sekitar satu sampai dua jam sebelum tidur. Atau Anda dapat mencoba the murbei, karena efeknya yang menenangkan dan membantu kadar gula darah sehingga membantu Anda untuk tidur. Anda juga bisa taburi beberapa tetes minyak lavender atau lemon balm pada bantal Anda.

3. Biasakan olahraga

Pastikan Anda berolahraga secara teratur. Ini memiliki efek yang sangat positif pada tidur serta membantu dalam manajemen stres. Setidaknya lakukan tiga kali dalam seminggu, masing-masing satu jam. Namun hindari berolahraga terlalu berat, usahakan porsi olahraga sedang, yaitu sekitar 45 menit, dan 15 menit lainnya untuk pernapasan dan peregangan. Latihan ini akan membuat tubuh jauh dari stres dan menenangkan untuk tidur.

4. Peregangan sebelum tidur

Sebelum tidur, ada baiknya Anda melakukan peregangan. Anda dapat melakukan yoga yang memiliki efek menenangkan. Lakukan sambil duduk di tempat tidur Anda, kemudian luruskan kaki ke depan dan cobalah untuk menyentuh pergelangan kaki Anda. Lakukan dengan santai sehingga tidak perlu memaksakan bila tidak bisa hingga mencium lutut, sebaliknya Anda malah dapat menaruh bantal di lutut Anda untuk menyandarkan kepala Anda. Kemudian tahan selama lima menit, dan atur nafas Anda. Postur ini berguna untuk menenangkan sistem saraf, menurunkan tekanan darah dan membantu menghilangkan sakit kepala, yang semuanya akan meningkatkan kualitas tidur Anda

5. Matikan alat elektronik

Seringkali televisi dan laptop yang berada dalam lingkungan tidur jika dibiarkan menyala saat akan tidur malah akan mengganggu tidur Anda. Cahaya yang ditimbulkan dari alat-alat elektronik itu dapat mengaktifkan korteks serebral otak (bagian otak untuk berpikir). Oleh karenanya, sebaiknya matikan semua peralatan elektronik ketika Anda akan tidur.

Saat Hormon Seks Tinggi, Pria Lebih Jujur?

KOMPAS.com — Penelitian mengindikasikan, hormon seksual pada seorang pria juga berhubungan dengan kejujuran. Studi para ahli di Jerman menunjukkan, tingginya hormon testosteron dapat meningkatkan perilaku yang mendukung kehidupan sosial dan mengurangi sifat curang pada kaum lelaki.

Dalam dunia medis, testosteron dikenal sebagai hormon yang menentukan karakter seksual pria, seperti meningkatkan libido dan membangun otot tubuh. Hormon ini dalam beberapa penelitian sebelumnya kerap dikaitkan dengan sifat agresivitas dan perilaku kriminalitas.

“Testosteron selalu disebut memacu agresi dan perilaku berisiko dan pengambilan sikap,” ungkap Dr Bernd Weber, pakar ilmu saraf dari Center for Economics and Neuroscience di University of Bonn, Jerman.

Namun, seperti dilaporkan dalam jurnal PLOS ONE, kini banyak studi yang menunjukkan bahwa hormon testosteron juga dapat menimbulkan efek sebaliknya dan memicu perilaku yang baik.
 
Pimpinan riset Dr Matthias Wibral dari Center for Economics and Neuroscience pada University of Bonn menilai, banyak penelitian lain hanya menghubungkan kadar testosteron seorang pria dengan perilakunya. “Padahal, testosteron tidak cuma dapat memengaruhi perilaku. Namun, perilaku seorang pria pada gilirannya juga dapat memengaruhi level testosteron,” ujarnya.

Dalam risetnya, Wibral melibatkan 91 relawan sehat. Sebanyak 46 pria diberikan gel mengandung testosteron yang dioleskan pada kulit, sedangkan 45 relawan lainnya diberikan gel palsu. Pemilihan ini dilakukan secara acak dan masing-masing relawan tidak tahu kalau dirinya mendapat gel asli atau palsu.

Setelah gel dioleskan, seluruh relawan dilibatkan dalam permainan dadu sederhana yang dirancang untuk melihat tingkat kejujuran dan kecurangan di antara mereka. Setelah dibandingkan dan dianalisis, relawan yang diberikan gel testosteron relatif bermain lebih jujur dan tidak curang ketimbang yang diberikan gel plasebo.
 
“Hasil ini jelas bertolak dengan suatu pendekatan dimensional bahwa testosteron berujung pada perilaku anti-sosial,” ungkap peneliti Dr Armin Falk. Ia menambahkan, hormon testosteron juga dapat meningkatkan rasa kebanggaan dan pentingnya membangun citra positif di antara relawan.

Penderita Gangguan Jiwa Lebih Kreatif?

Kompas.com- Para pecinta seni mungkin sudah lama mengetahui bahwa Van Gogh, yang memotong telinganya sendiri, menderita gangguan jiwa. Para penggemar Virginia Woolf juga tahu bahwa novelis asal Inggris itu bertahun-tahun menderita depresi.

Kenyataan tersebut tampaknya sama dengan kesimpulan studi yang dilakukan tim dari Sweden’s Karolinska Institute yang menyebutkan bahwa kreativitas seorang seniman mungkin terkait dengan gangguan jiwa yang dideritanya.

Dengan mempelajari 1,2 juta pasien, termasuk pasien rawat inap atau rawat jalan, para peneliti menemukan bahwa seniman, ilmuwan, serta profesi yang membutuhkan kreativitas umumnya berasal dari keluarga yang punya riwayat gangguan bipolar, schizophrenia, depresi, kecemasan, autisme, anoreksia, bunuh diri, ADHD, serta kecanduan alkohol dan narkotika.

Hasil penelitian juga menegaskan bahwa gangguan bipolar lebih banyak diderita oleh mereka yang berkecimpung di dunia kreatif seperti penulis, penari, atau fotografer. Para penulis bahkan punya kaitan yang spesifik dengan gangguan psikiatri dibanding pada populasi umum. Mereka juga berpotensi lebih besar bunuh diri.

Para ahli mengatakan bahwa kaitan antara gangguan mental dengan para jenius yang kreatif itu seharusnya dipertimbangkan dalam perawatan kesehatan mental di masa datang. “Hasil penelitian ini bisa membuka pendekatan baru dalam terapi kesehatan mental,’ kata Simon Kyaga, konsultan psikiatri dari Karolinka Institute.

Kiat Hidup Bebas Kecemasan

Kompas.com –  Penelitian menunjukkan kebanyakan orang menghabiskan 5 persen dari pagi hari mereka, berarti sekitar 48 menit, untuk cemas tentang sesuatu hal. Sumber kecemasan yang lazim adalah pekerjaan, keluarga, hubungan dengan orang lain, keuangan, atau kesehatan.

Cemas bahkan bisa berkembang menjadi suatu kondisi klinis yang disebut generalized anxiety disorder. Orang yang mengalami gangguan ini cemas tentang berbagai masalah sekaligus, termasuk hal-hal yang ada di luar kontrol mereka, misalnya cuaca dan perang nuklir.

Sebagai manusia, wajar jika kita merasa takut. Tetapi, jangan biarkan perasaan takut atau cemas tersebut mengganggu hidup. Apalagi, seringkali kecemasan itu timbul meski tidak ada penyebab yang jelas, biasanya karena rekaan pikiran sendiri.

Apabila Anda sudah siap mengusir kecemasan dari pikiran Anda, berikut ini adalah beberapa saran dari pakar.

– Ubah kebiasaan

Bagi kebanyakan orang, kecemasan timbul akibat kebiasaan yang mungkin dipelajari dari orangtua. Karena itu, pertama-tama Anda harus menyadari bahwa Anda adalah orang yang mudah cemas dan terbuka untuk melakukan perubahan perilaku.

– Gunakan logika

Begitu Anda mulai merasa cemas akan sesuatu, ingatkan diri akan faktanya dan kenyataan bahwa kecemasan yang lalu tidak terbukti. Jika Anda sudah terlanjur membuat sirkuit kecemasan di otak, yang perlu dilakukan adalah membuat sistem sirkuit lain yang lebih rasional.

– Perhatikan pola makan

Terkadang hal-hal kecil bisa menimbulkan kecemasan, misalnya saja rasa lapar atau makanan tertentu. Kebanyakan orang yang menderita kecemasan kekurangan magnesium. Mengurangi minuman berkafein dan alkohol juga membantu mengurangi rasa cemas.

– Jangan lupa tarik napas

Olahraga sangatlah penting. Bila Anda sering diliputi kecemasan, olahraga yoga atau taichi sangat membantu menenangkan pikiran sekaligus membantu Anda mengolah napas.

– Hiduplah untuk saat ini

Melatih kesadaran adalah teknik yang akan membantu Anda untuk hidup pada saat ini. Hilangkan ketakutan berlebihan akan masa lalu dan masa depan.

Perempuan Memang Mudah Cemas

Kompas.com – Dalam menghadapi masalah, perempuan memiliki cara yang berbeda dengan laki-laki. Saat punya masalah, perempuan mudah menderita depresi dan kecemasan, sementara laki-laki mudah kecanduan obat terlarang dan alkohol.

Perbedaan jenis kelamin ternyata ada hubungannya dengan cara mengolah emosi. Perempuan lebih cenderung menarik diri dan mengolah emosinya secara internal ketika sedang menghadapi masalah.

Itu sebabnya perempuan mudah kena depresi dan serangan kecemasan. Sebaliknya, laki-laki lebih mudah mengeluarkan emosinya dan bertindak.

“Namun, bukan berarti depresi secara signifikan lebih tinggi terjadi pada perempuan. Studi kami memang menemukan bahwa perilaku internal lebih tinggi ditemukan pada perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki,” kata Nicholas R.Eaton, psikolog dari University of Minnesota di Minneapolis, AS.

Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology dan mungkin bisa jadi dasar pencegahan dan pengobatan kesehatan jiwa laki-laki dan perempuan. Contohnya, keterampilan menghadapi dan terapi perilaku kognitif yang ditujukan untuk mengurangi berpikir berlebihan bisa membantu mencegah depresi atau kecemasan berlebihan pada perempuan yang beresiko.

Eaton dan rekan-rekannya menganalisa datalebih dari 43 ribu orang yang ikut serta dalam survei epidemiologi nasional tentang alkohol dan penyakit yang menyertainya. Peserta survei diwawancara mengenai riwayat hidup, kesehatan jiwa, termasuk juga diagnosis yang pernah dibuat sebelumnya.

Hasilnya, perempuan ternyata cenderung didiagnosis menderita depresi dan kecemasan. Sementara, laki-laki cenderung menyalahgunakan zat terlarang dan berperilaku antisosial.

“Kami memang melihat lebih banyak depresi di antara kaum perempuan dan perilaku antisosial di kalangan kaum laki-laki,” katanya.

Tetapi, menurut Eaton tidak ada ekslusivitas. Pria tetap saja bisa menderita depresi dan mereka harus mencari pengobatan.

Pria Paling Bahagia Saat Berusia 37 Tahun

KOMPAS.com — Pria ternyata merasakan puncak kebahagiaan dalam hidupnya saat berusia 37 tahun. Cukup beralasan karena di usia ini umumnya seorang pria sudah menikah, memiliki anak, dan tentu saja karier yang terus menanjak.

Demikian menurut kesimpulan sebuah survei yang dilakukan di Inggris dengan melibatkan 1.000 responden pria. Kebanyakan pria yang disurvei mengatakan bahwa meski di usia 37 tahun mereka belum menikah, tetapi umumnya pria sudah punya hubungan yang mapan dengan pasangan atau sahabat-sahabat yang siap diandalkan.

Usia 37 tahun juga dianggap masih jauh dari krisis usia paruh baya dan sudah jauh melewati masa-masa suram dan kenangan buruk saat remaja.

Sekitar 43 persen pria yang disurvei mengatakan bahwa menjadi ayah adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup mereka. Di urutan kedua adalah menikah (35 persen) dan diikuti dengan menyaksikan tim unggulan mereka memenangi pertandingan (18 persen) sebagai tiga besar hal yang membuat mereka bahagia.

Momen tak terlupakan lain bagi para pria adalah membeli rumah (17 persen) atau mobil (7 persen), melamar pasangan (13 persen), dan lulus dari universitas (9 persen).

Pencapaian-pencapaian dalam hidup yang umumnya sudah dimiliki ketika seorang pria berusia 37 tahun tersebut mungkin bisa menjelaskan mengapa angka 37 dianggap sebagai puncak kebahagiaan. Di usia ini para pria juga dalam kondisi sehat dan prima.

“Di usia 37 tahun, meski cukup muda, tetapi usia itu cukup untuk membentuk kepercayaan diri, mendapatkan respek dan wibawa, serta perasaan sudah mencapai sesuatu,” kata Philip Hodson dari British Association for Counselling and Pshychotherapy.

Para responden mengungkapkan bahwa kegiatan yang membuat mereka bahagia adalah memiliki gadget dan pakaian model baru (28 persen) serta ngumpul dengan teman (27 persen). Diikuti dengan menggoda teman wanita (26 persen), menikmati kopi atau teh (20 persen), atau makan malam yang dimasak oleh pasangan (22 persen).

Pria yang romantis mengatakan, hal yang paling membuat bahagia adalah menghabiskan waktu dengan pasangan dan anak-anak. Sementara itu, ada juga pria (5 persen) yang mengatakan mereka bahagia saat bekerja.

Manfaat Menangis Bagi Kesehatan

Manfaat Menangis Untuk Kesehatan Kenapa Sering Menangis? Mungkin Anda tidak ingin dibilang sebagai orang yang cengeng atau orang yang mudah menangis, terlebih bagi seorang pria. Banyak berbagai faktor yang membuat seseorang menjadi nangis/menangis, misalnya menangis karna sedih berpisah dengan kekasih, menangis karna putus cinta, menangis karna mendengar cerita sedih mengharukan dan atau menangis karna pasangan selingkuh, dan banyak lagi.

Biasanya, menangis kerap menjadi salah satu cara untuk melampiaskan emosi terpendam. Karna banyak orang yang merasa lega setelah menumpahkan air matanya, namun tak jarang justru merasa memburuk. Dari hasil penelitian diketahui bahwa menangis ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Apa sajakah manfaat menangis bagi kesehatan? Silakan simak saja ulasannya dibawah ini.

Manfaat Menangis Bagi Kesehatan

1. Mengeluarkan Racun

Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi dengan air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

2. Membunuh Bakteri

Tak perlu tetes air mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Didalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95% bakteri yang tertiggal dari keyboard, pegangan tangga, bersin dan dari tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam waktu 5 menit.

3. Mengurangi Stres

Bagaimana menangis bisa mengurangi stres ? Air mata ternyata mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh, yaitu endorphin leucine enkaphalin dan prolactin.

4. Meningkatkan Mood

Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

5. Melegakan Perasaan

Setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Karena setelah menangis sistem limbik, otak dan jantung akan lancar, dan hal itu akan membuat perasaan menjadi lebih baik dan lega.

6. Mencegah Pilek dan Flu

Air mata yang kita keluarkan ketika menangis mengandung zat Lisozim fluida yang mampu membunuh 95% bakteri hanya dalam hitungan menit. Sama seperti hidung yang memiliki rambut dan terowongan hidung untuk mencegah kuman dan bakteri masuk, mata kita memiliki air mata untuk membantu mencegah kita sakit.

7. Membangun Komunitas

Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang untuk membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang yang menangis setelah menceritakan masalahnya didepan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

8. Membantu Penglihatan / Pelumasan Mata

Fungsi utama dari airmata adalah melumasi bola mata sehingga kita dapat melihat. Air mata melembabkan dan mencegah dehidrasi pada selaput mata. Tanpa air mata, kita tidak akan dapat melihat.

Jadi, menangislah jika memang harus menangis. Karena begitu banyak manfaat menangis bagi kesehatan emosional sebagaimana yang dijelaskan diatas. Namun janganlah Anda menangis dibuat-dibuat (pura-pura) hanya untuk meraih beberapa kesehatan emosional, karna hal ini justru akan membuat Anda menjadi stres.

Semoga bermanfaat untuk kita semua.
* Dikutip dari berbagai sumber.

Bibir dan Kepribadian Wanita

Bentuk Bibir yang Mencerminkan Kepribadian Wanita – Kata oramg sich, mereka yang memiliki bibir tipis adalah sosok yang komunikatif, mudah bergaul dan cerewet. Sedangkan mereka yang berbibir tebal, cenderung tertutup dan agak pemalu. Hmm… mungkin memang benar, namun bentuk fisik bibir tidak hanya dibedakan menjadi dua, dan cukup kompleks.

Pada dasarnya bibir memang dibedakan antara tebal dan tipis, namun kelebaran bibir juga menambah perbedaan bentuk fisik bibir. Ada pula bibir yang simetris, dengan ukuran yang sama dan proporsional. Namun, ada pula yang asimetris, antara sudut kanan dan kiri agak berbeda.

Uniknya, masing-masing bentuk tersebut mengungkapkan kepribadian seseorang. Lantas apa kata bentuk bibir soal kepribadian Anda?

1. Bibir Penuh
Cirinya:
Bibir ini cukup tebal dan ukurannya penuh. Bentuknya juga padat berisi dan cenderung membentuk kurva, mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Angelina Jolie, Titi Dj, Megan Fox.

Kepribadian:
Pada umumnya mereka yang berbibir penuh cenderung suka akan petualangan dan tantangan. Mereka suka memanjakan diri dan tergolong orang yang berani. Mereka tidak terlalu suka diatur, dan cenderung vokal. Mereka adalah sosok yang mandiri, aktif, dan seksi.

2. Bibir Tipis dan Lebar
Cirinya:
Bibir tipis, dan mengembang cenderung lebih lebar dari orang lain saat tersenyum. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Luna Maya, Acha Septriasa, Anne Hathaway, Rossa.

Kepribadian:
Orang-orang seperti ini cenderung populer dan punya banyak teman. Perfeksionis dalam hal pekerjaan, punya banyak talenta, dan cenderung diiringi kesuksesan. Anda tak suka ditekan dan diatur, Anda percaya bahwa Anda bisa menentukan takdir sendiri dan tak bergantung pada orang lain.

3. Bibir Kecil dan tebal
Cirinya:
Ukurannya tergolong kecil, namun bibir ini cukup berisi dan tidak tipis. Bentuknya nyaris bulat menyerupai kancing. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Drew Barrymore, Agnes Monica, Chelsea Olivia.

Kepribadian:
Rasa keingintahuan mereka akan sesuatu sangat besar, mereka juga sangat menarik secara fisik. Di antara yang lain, mereka punya sifat yang pemberontak. Mudah mencari teman dan selalu menjadi pusat perhatian.

4. Bibir Kecil dan tipis
Cirinya:
Ukurannya kecil dan tipis, terkadang bibir dengan ciri ini cenderung asimetris. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Kate Hudson, Inneke Koesherawati, Reese Witherspoon, Nirina Zubir, Zora, Meychan.

Kepribadian:
Mereka adalah orang yang sangat teliti dan peduli akan hal-hal kecil. Sensitif, dan punya intuisi yang tajam. Cukup terbuka namun tak jarang di beberapa kesempatan tiba-tiba menjadi pemalu. Tak suka berpura-pura dan suka tampil apa adanya.

5. Bibir berbentuk busur
Bentuknya menyerupai hati dan mengembang bagaikan busur. ukurannya normal dan tidak terlalu lebar. Namun bibir bagian bawah cenderung sedikit lebih besar. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Hayden Panettiere, Sandra Dewi, Asmirandah.

Kepribadian:
Mereka adalah sosok yang mandiri, ekspresif dan tak pernah menutupi apa yang mereka rasakan. Tidak takut akan masa depan dan cenderung vokal. Mereka berani bertanggung jawab dan tidak takut mengeluarkan kritikan tajam.

6. Bibir tebal
Bentuknya proporsional, namun tebal di kedua bagian (atas maupun bawah). Bentuk bibir normal dan tidak terlalu kurva. Mereka yang memiliki bibir seperti ini, contohnya: Natalie Portman, Julia Perez, Titi Kamal, Rianti Cartwright.

Kepribadian:
Mereka adalah sosok yang misterius, dan cenderung tertutup soal hal-hal yang pribadi. Cerdas dan sangat menarik, namun sulit untuk ditebak. Mereka tak mudah puas dan sulit untuk dirayu..

Penelitian: 40 Tahun Adalah Usia Rentan Selingkuh

Jakarta, Kalau saat pacaran, memergoki pasangan yang selingkuh jalan keluarnya relatif mudah, yaitu putus dan cari pacar baru. Tapi kalau sudah menikah, lain lagi persoalannya, apalagi jika sudah punya anak. Penelitian menemukan bahwa usia 40 tahunan merupakan usia rawan selingkuh.

Sebuah survei di Inggris yang dilakukan situs bernama maritalaffair.co.uk terhadap lebih dari 600.000 anggotanya menyelidiki usia, profesi, lama perkawinan dan faktor gaya hidup lainnya yang paling berisiko membuat seseorang berselingkuh dari pasangan.

Di antara seluruh responden, baik pria maupun wanita, lebih dari setengahnya pernah berpikir untuk selingkuh saat usia pernikahan kurang dari 7 tahun. Lama pernikahan 8-14 tahun juga masuk dalam durasi yang rentan dan berada dalam urutan kedua setelah 7 tahun usia pernikahan. Risikonya semakin menurun seiring lamanya kebersamaan.

Pria yang berwirausaha atau memiliki usaha sendiri adalah yang paling besar risikonya punya simpanan atau hubungan gelap, diikuti oleh pria yang duduk pada kursi manajemen eksekutif. Pada wanita, yang paling berisiko selingkuh justru ibu rumah tangga, kemudian diikuti oleh profesi sekretaris.

Pada wanita, usia 40 tahun adalah masa di mana mereka mulai nakal dan melirik pria lain. Sebanyak 24% wanita menjalin hubungan dengan pria lain saat usianya 41-45 tahun. Sebanyak 21% lainnya saat berusia 46-50 tahun seperti dikutip dari Female First, Minggu (4/11/2012).

Pada pria, ternyata usia nakalnya lebih lambat, yaitu pada usia menjelang 50 tahunan. Sebanyak 19% pria mulai selingkuh saat berusia 46-50 tahun, 18% lainnya saat berusia 51-55 tahun dan 16% lainnya saat berusia 41-45 tahun. Usia pria yang paling setia adalah di atas 75 tahun dan antara 18-25 tahun.

Anak ternyata tidak selalu dapat dijadikan jaminan seseorang akan setia. Pasalnya, sebanyak 30% wanita dan 30% pria yang telah punya 2 orang anak tetap saja berselingkuh. Tak punya anak pun juga tetap berisiko, sebab sebanyak 30% pria dan 28% wanita yang mengaku berselingkuh belum punya momongan.

Survei juga menemukan ada beberapa alasan yang membuat orang berselingkuh, yaitu kurangnya keintiman, balas dendam, pasangan sedang sakit atau sekedar ingin berhubungan seks saja dengan orang lain. Alasan yang paling umum adalah kurangnya keintiman dan dipilih oleh 75% wanita dan 78% pria.

Uniknya, meskipun banyak yang tidak mau mengakui di depan pasangan, mayoritas peserta survei mengatakan bahwa perselingkuhan terkadang justru dapat menyelamatkan pernikahan.